Mohon tunggu...
Naura Fadhilah Dhaniya
Naura Fadhilah Dhaniya Mohon Tunggu... Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bengkulu

Saya adalah seorang mahasiswi Fakultas Hukum yang memiliki minat besar dalam dunia literasi dan analisis hukum. Hobi saya menulis dan membaca telah membantu saya mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mendalam, terutama dalam membedah berbagai persoalan hukum. Ketertarikan saya pada kajian kasus mendorong saya untuk terus belajar, menggali sudut pandang, dan memahami dinamika hukum dari berbagai perspektif.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Budaya Korupsi dan Krisis Kepercayaan: Mengapa Rakyat Semakin Skeptis?

13 Agustus 2025   08:19 Diperbarui: 13 Agustus 2025   08:19 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah mungkin berpikir bahwa permintaan maaf akan cukup untuk meredakan gelombang kritik, tetapi lupa bahwa kepercayaan bukanlah barang sekali pakai yang bisa diproduksi ulang setiap kali hilang. Kepercayaan adalah modal yang dibangun perlahan dengan bukti nyata, dan sekali ia retak, semua janji akan terdengar hambar. Saat rakyat mulai memandang setiap kebijakan dengan curiga, itu bukan sekadar masalah komunikas adalah tanda bahwa legitimasi sedang terkikis.

Dan jika pemerintah terus melahirkan kebijakan yang menguji kesabaran publik, lalu mengandalkan klarifikasi sebagai obat mujarab, maka jangan kaget bila suatu hari rakyat berhenti mendengar, berhenti percaya, bahkan berhenti peduli. Sebab ketika rakyat sudah apatis, negara akan kehilangan penopang terkuatnya yaitu partisipasi dan dukungan tulus dari mereka yang mestinya dilayani. Itu adalah titik di mana sebuah bangsa mulai runtuh, bukan karena serangan musuh, tetapi karena retaknya hubungan antara pemimpin dan rakyatnya sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun