Program Asistensi Mengajar Internasional merupakan salah satu program unggulan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (FS UM). Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa UM dalam melaksanakan tugas mengajar dengan kultur yang berbeda karena dilaksanakan di luar negeri. Uniknya, program yang digagas oleh Fakultas Sastra yang bekerjasama dengan Association of Education Cultural International (AECI) tersebut mampu menambah pengalaman beradaptasi mahasiswa UM ketika hidup di luar negeri. Berbagai pembelajar yang didapatkan mahasiswa UM ketika di dalam maupun di luar kelas dapat memupuk kedewasaan baik secara fisik maupun mental.
Program Asistensi Mengajar Internasional yang diikuti oleh 19 mahasiswa UM yang telah dinyatakan lolos seleksi mulai dari administrasi, bahasa Inggris, mengaji, wawasan kebangsaan, bakat dan minat, serta kesanggupan ekonomi. Program tersebut mampu membawa dampak positif bagi perkembangan pendidikan di sekolah masing-masing. Pasalnya mahasiswa UM tersebut mengajar di sekolah yang berbeda-beda, bahkan beberapa sekolah berada di pulau kecil sehingga butuh tekad dan perjuangan yang keras agar bisa sampai ke sekolah tersebut dengan selamat. Berbagai tantangan berhasil dilalui selama satu bulan menjalankan tugas pada program Asistensi Mengajar Internasinal. Melalui program tersebut diharapkan mahasiswa UM di masa depan mampu mengabdikan diri di bidang pendidikan walaupun berbagai tantangan menghadang.
Berbagai kesan positif dari pihak sekolah menjadi suatu kebahagiaan tersendiri bagi mahasiswa UM. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh inovasi-inovasi sistem pembelajaran yang dinilai unik serta mampu meningkatkan antusias siswa selama proses pembelajaran berlahgsung. Salah satu contohnya, yakni ketika siswa sekolah dasar (SD) di Jazirahpithayanusorn School dikenalkan dengan media pembelajaran Nusa Susun Menara Balok. Media pembelajaran yang lolos pendanaan PKM-K Kemendikbud Ristek tersebut terbukti efektif dalam mengenalkan budaya Indonesia kepada siswa di dalam maupun di luar negeri. Tidak sampai di situ saja, para siswa juga sangat bersemangat ketika memainkan media pembelajaran tersebut sehingga suasana kelas menjadi interaktif antara siswa dengan guru. Setelah program Asistensi Mengajar Internasional berhasil dilaksanakan selama satu bulan, Nusa Susun Menara Balok menjadi cinderamata yang diberikan kepada pihak sekolah agar guru-guru yang lain dapat memanfaatkan media pembelajaran tersebut kepada para siswa.