Mohon tunggu...
Naufal Lina Azmi
Naufal Lina Azmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Negeri Semarang

Never measure the height of a mountain until you reach the top. Then you will see how low it was.” -Dag Hammerskjold.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Upaya Peningkatan Eksistensi Curug Surodipo Melalui Pembuatan Taman Sapta Pesona

21 November 2019   08:11 Diperbarui: 21 November 2019   08:12 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Temanggung- Selasa, 29 Oktober 2019 mahasiswa KKN UNNES desa Tawangsari bersama pengurus wisata Curug Surodipo mengadakan upaya peningkatan eksistensi objek wisata Curug Surodipo yang merupakan salah satu ikon dari kabupaten Temanggung. Curug Surodipo atau yang sebelumnya dikenal dengan Curug Trocoh merupakan curug yang memiliki ciri khas yaitu terdiri atas lima terjunan dengan ketinggian yang berbeda. Upaya peningkatan eksistensi dilakukan karena pesona Curug Surodipo selama ini belum banyak dikenal oleh khalayak, meskipun curug ini sudah diresmikan oleh bupati Temanggung sebagai salah satu objek wisata di Kabupaten Temanggung.

Kegiatan ini meliputi pembuatan denah lokasi, plang selamat datang, promosi melalui media sosial, dan pembuatan taman. Pembuatan denah lokasi dimaksudkan untuk memudahkan wisatawan dalam berkunjung. Pengadaan plang selamat datang bertujuan agar wisatawan mengetahui lokasi pintu masuk objek wisata ini. Selanjutnya, mahasiswa KKN UNNES 2019 desa Tawangwari melakukan promosi melalui akun media sosial seperti Instagram, WhatsApp, dan Facebook.

Promosi media sosial bertujan untuk memperkenalkan, menarik minat wisatawan, serta meningkatkan eksistensi wisata ini kepada masyarakat secara luas. Pembuatan taman terdiri atas taman bunga dan toga. Tujuan dari pembuatan taman ini yaitu untuk memperindah serta memberikan wajah baru objek wisata ini.

Mahasiswa KKN UNNES 2019 desa Tawangsari bersama warga setempat bergotong royong membuat taman yang berlokasi di depan pintu masuk objek wisata Curug Surodipo yang dimulai pada pukul 09.00 sampai dengan 14.00 WIB. Kegiatan ini meliputi menyiapkan lahan untik taman, menyiapkan bibit  bunga dan toga, serta dekorasi taman.

Jenis bunga yang ditanam yaitu bunga kertas, kleosia, mawar, dan masih banyak lagi. Sedangkan jenis toga yang ditanam yaitu sereh, temulawak, temulawak hitam, kunyit, kunyit putih, lempuyang dan lengkuas. Taman yang selanjutnya diberi nama "Taman Sapta Pesona" juga memanfaatkan batuan alam sebagai dekorasinya sehingga taman ini terlihat cukup unik.

Pembuatan taman ini disambut antusias oleh warga setempat, hal ini dikarenakan keinginan warga desa Tawangsari untuk meningkatkan eksisitensi curug Surodipo berjalan baik. Masyarakat desa Tawangsari menganggap Curug Surodipo tidak hanya sekadar objek wisata namun curug ini juga memiliki nilai histori.

Nama Surodipo itu sendiri diambil dari nama salah satu tokoh pengikut setia Pangeran Diponegoro yang bertempat tinggal di desa ini. Harapan dari mahasiswa KKN UNNES 2019 desa Tawangsari dengan melakukan kegiatan ini dapat memberikan dampak positifl bagi masyarakat desa Tawangsari terutama dalam meningkatkan eksistensi objek wisata Curug Surodipo. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun