Mohon tunggu...
sang putu dian dwipayana
sang putu dian dwipayana Mohon Tunggu... -

saya hanya pegawai negeri sipil yang berusaha sebaik mungkin demi masa depan bersama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kapok Berlangganan Indovision

17 Februari 2013   11:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:10 11673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian besar pemirsa televisi pada saat ditanya tentang TV kabel atau TV berlangganan, pasti yang akan terpikirkan adalah "Indovision". Ya benar.. Perusahaan yang masih berada di bawah salah satu jajaran kekuasaan MNC TV ini memberikan berbagai layanan tayangan hiburan yang menarik dalam programnya. Promo yang akhir-akhir ini ditawarkan adalah sebagai berikut: 1. Biaya pemasangan adalah cukup dengan Rp.100.000 2. Gratis berlangganan movies selama tiga bulan pertama diluar paket yang kita pilih; 3. Biaya paket termurah adalah Rp.150.000 perbulan dan/atau tergantung paket yang dipilih sebagai tambahan mengikat untuk selama satu tahun. Menarik sekali bukan?  Salah satu teman saya (sebut saja Rafa) sangat tertarik dan langsung mendaftar pada salah satu event di mall ITC cempaka putih pada bulan Juli 2012. Selama tiga bulan pertama semuanya terasa menyenangkan. Memasuki bulan ke empat paket gratisnya mulai diputus, yang ada hanyalah paket venus yang dipilih teman saya sebagaimana dibutuhkan. Memasuki bulan ke 5 di bulan Desember 2012 layanan indovision sempat mengalami gangguan dan mati. Karena kesibukan teman saya, ia tidak sempat menonton tayangan yang disajikan Indovision. Setelah menghubungi call center Indovision, layanan kembali normal. Sebagai kebiasaan dari indovision adalah setiap kira-kira seminggu sebelum tanggal jatuh tempo, decoder pasti menunjukkan nyala lampu berwarna kuning. Itu berarti bahwa ada pesan pengingat yang dikirimkan oleh Sistem kepada pelanggan untuk mengingatkan tanggal jatuh tempo pembayaran, informasi, dan/atau promo yang ditawarkan. Pelanggan tidak akan melewatkan informasi ini dan seharusnya pembayaran pelanggan tidak akan terjadi terlambat kecuali fourcemajour. Menikmati layanan yang masih tersedia, di bulan Januari terjadi layanan Indovision yang mati selama lebih dari satu minggu ketika peristiwa banjir yang melanda ibukota Jakarta. Ketika dikomplain ke customer service, disampaikan bahwa jumlah tehnisinya terbatas. Saat dilakukan konfirmasipun pelanggan ditanya apakah berada didaerah terkena banjir atau tidak. Teman saya menjawab bahwa daerah kediamannya bebas banjir. Sehari, dua hari, tiga hari tehnisi tak kunjung tiba. dan entah telepon yang ke berapa kali barulah ada tehnisi yang datang. Pada saat itu Rafa memaklumi bahwa Jakarta memang tengah didera bencana, dan setelah ini dibereskan kami bisa menikmati kembali layanan yang disediakan. Memasuki bulan Februari 2013, terjadi masalah yang hingga saat ini tidak bisa diselesaikan oleh Indovision. Hari ini adalah hari ke 8 dan  sudah lebih dari 10 kali dilakukan telepon ke customer service sejak Rafa komplain. Rafa mendapatkan janji "ya akan kami follow up".. Rafa sudah menyampaikan bahwa minta dijadwalkan untuk kunjungan di atas jam 5 sore.. Beberapa kali menghubungi baru mendapat konfirmasi bahwa nomor telepon Rafa tidak bisa dihubungi. Rafa sudah menyampaikan bahwa dia berada di lantai 20 sehingga sinyal kurang baik dan ia sudah menyampaikan untuk di sms jika masuk ke mailbox. Ini kesalahan fatal pertama yang digunakan pihak customer service sebagai alasan. Kemudian di hari ke sekian, tehnisi pun datang  malah pada pada jam-jam sore sebelum pulang kantor. Ini kesalahan fatal indovision kedua yang digunakan sebagai dalih bahwa pelanggan tidak ada di tempat. Setelah kejadian itu hingga kinipun belum datang juga. Selalu "difollow up" sebagai jawaban dari mba Laras salah seorang CS Indovision melalui nomor 021 5819988. Dan kesalahan terakhir adalah Rafa sudah meminta update database pada indovision dimana pada saat pendaftaran sudah menyerahkan fotokopi KTP dan jelas disana tertulis LAKI-LAKI begitu juga dengan formulir isian yang diisikan. Namun entah mengapa selalu saja dipanggil IBU dan disalahkan karena data tidak sama yang mana secara sistem tercatat namanya disingkat sehingga muncul nama yang mirip wanita. Pada hari ini pun telah dilakukan berkali-kali telepon hingga ia membatalkan beberapa janji penting yang akan dilakukan hanya karena menunggu tehnisi yang tak kunjung tiba. Rafa sempat komplain jika tehnisi tidak datang maka ia akan mencabut layanan, namun ia diminta untuk membayar denta karena perjanjian mengikat selama setahun belum selesai dan pelangganlah yang dianggap wanprestasi (mengingkari kewajiban) padahal indovision sendiri yang mengingkarinya terlebih dahulu. Habis sudah pulsa untuk menelepon ke CS karena setiap menelepon selalu saja lama. Selain habus pulsa, habis juga kesabaran karena selalu membuat pelanggan menunggu. Mana janji-janjimu di media? Mana layanan unggulanmu? Semuanya nothing, nonsen, alias omong kosong. Kapok berlangganan dan mau berhenti berlangganan tapi tidak ada perlindungan bagi pelanggan. Apakah Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) akan membantu menangani masalah dan keluhan pelanggan ini? Mungkin saja banyak kasus seperti ini yang tidak terungkap seperti kasus Rafa dan ibu Popie Susanty (http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2012/05/31/kapok-ah-berlangganan-indovision-461299.html). Kalau pembaca juga ada yang mengalami hal serupa, kami harap bantu menginformasikan kepada rekan-rekan lainnya untuk lebih selektif dalam memilih provider dan layanan yang ada pada TV berlangganan atau TV kabel. Kehati-hatian sangatlah penting dan bisa menginformasikan hal ini kepada rekan-rekan pembaca agar tidak terulang kembali kejadian seperti ini. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun