[caption id="" align="aligncenter" width="523" caption="Antara, Bisnis Indonesia"][/caption] Bukan membela atau lainnya, bahkan saya juga tidak peduli dengan judulnya, yang menarik adalah kutipan ini dari artikel di http://m.detik.com/news/pemilu2014/read/2014/03/15/010426/2526537/1562/pilih-cawapres-sipil-atau-militer-ini-jawaban-jokowi: "Kita baru bicara pileg. Masih jauh," kata Jokowi di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014) dini hari. "Udah ya, saya masih punya tandatangan banyak," katanya. Di tengah dini hari tersebut, seorang pemimpin setelah satu hari penuh bekerja, blusukan (atau katanya pencitraan), deklarasi presiden, rapat internal, bertemu pendemo, wawancara dan lainnya masih harus bekerja. Sepertinya memang kok gampang, kan cuman tanda tangan. Tapi apa yg ditandatangani itu bisa membawa diri sendiri atau orang lain dilengserkan atau bahkan dibui. Setiap tanda tangan membawa resiko untuk diri sendiri dan orang lain, tapi bisa menjadi peluang untuk memajukan masyarakat. Tidak gampang menjadi pemimpin, apalagi seorang yang diharapkan tinggi oleh masyarakatnya. Saya dulu mendukung dan memilih Ibu Mega (1999) dan Pak SBY (2004, 2009) dan selalu menghargai dan berterima kasih untuk apa yg mereka berikan dan pengorbanan mereka, menyadari beban mereka baik untuk pribadi maupun keluarganya, dan memahami bahwa semua tidak lepas dari kekurangan masing-masing. Siapapun pemimpin kita baik masih menjabat atau nanti terpilih, mari hargai mereka dan doakan mereka. Doakan supaya Tuhan memberikan hikmat dan yang penting kesehatan dalam memimpin. Doakan keluarganya supaya diberikan ketabahan dan cinta ketika bapak atau ibu mereka bertugas, karena pasti waktu untuk keluarga mereka berkurang dan juga ketika dihujat masyarakat supaya diberi kesabaran untuk memahami. Mari kita memilih pemimpin yang terbaik menurut penilaian kita masing-masing, dan ketika terpilih, walaupun bukan pilihan kita, hargai kerja keras dan pengorbanannya. Doakan supaya Tuhan memilihkan pemimpin yang terbaik untuk Indonesia melalui pilihan-pilihan kita.
