Mohon tunggu...
Natasya Kendy Hayyuning K.
Natasya Kendy Hayyuning K. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Natasya Kendy Hayyuning Karuniasari

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Galakkan Mandiri Pangan! Dorong Pekarangan Pangan Lestari melalui Edukasi Budidaya Sayuran dengan Teknik Vertikultur

29 Juli 2021   12:09 Diperbarui: 29 Juli 2021   12:32 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bibit dan paket menanam sayuran yang dibagikan kepada masyarakat (dokpri)

Sragen (29/07/2021) -- Pelaksanaan KKN UNDIP TIM II 2021  dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)" dilaksanakan secara mandiri di lingkungan rumah masing-masing untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. 

Mahasiswi Universitas Diponegoro yaitu Natasya Kendy Hayyuning Karuniasari dari Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Peternakan dan Pertanian, membuat suatu program "Mewujudkan Pekarangan Pangan Lestari melalui Sistem Budidaya Vertikultur serta Pembagian Bibit dan Benih Sayuran sebagai Upaya Terwujudnya Kemandirian Pangan". 

Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada di Kalioso RT 04, Desa Jetis Karangpung, Kabupaten Sragen mengenai pemanfaatan lahan pekarangan yang kurang optimal. 

Program KKN Pekarangan Pangan Lestari dilaksanakan secara offline dan online pada hari Jumat, 23 Juli 2021 di Kalioso RT 04, Jetis Karangpung, Sragen dengan sasaran yaitu Bapak dan Ibu warga Kalioso RT 04. Masyarakat di Kalioso RT 04 hanya memanfaatkan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman hias dan tanaman buah, padahal jika dioptimalkan dapat ditanami beragam jenis tanaman yang bisa digunakan untuk memenuhi ketersediaan pangan bagi keluarga, misalnya sayuran. 

Permasalahan lain yang dihadapi yaitu tidak semua masyarakat memiliki pekarangan yang luas untuk proses budidaya tanaman. Hal ini yang mendasari ditentukannya program Pekarangan Pangan Lestari melalui Budidaya Sayuran dengan Teknik Vertikultur. Kegiatan yang dilaksanakan secara offline berupa pembagian bibit dan paket menanam sayuran kepada masyarakat secara door to door, namun dilakukan dengan meminimalisir adanya interaksi. Penjelasan mengenai program dilaksanakan secara online melalui whatsapp group dengan media berupa video yang sudah diupload di youtube Natasya Kendy dan media lain berupa leaflet.

Pembagian bibit dan paket menanam sayuran kepada masyarakat secara door to  door (dokpri)
Pembagian bibit dan paket menanam sayuran kepada masyarakat secara door to  door (dokpri)

Kegiatan pembagian bibit dan paket sayuran dilakukan oleh Natasya Kendy pada setiap KK yang terdaftar di Kalioso RT 04. Respon yang diberikan oleh masayarakat sangat positif. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang suka bercocok tanam di wilayah tersebut, terutama Ibu-Ibu Kalioso RT 04. Bibit yang dibagikan terdiri dari bibit tomat, kangkung, dan caisim, sedangkan paket menanam sayuran berisi media tanam siap pakai, plastik semai, benih tomat, kangkung, dan caisim. Pembagian bibit dan paket menanam ini bertujuan agar masyarakat dapat memulai penanaman sayuran dalam skala kecil, yaitu skala rumah tangga.

(dokpri)
(dokpri)

Video dan leaflet penjelasan budidaya sayuran dengan teknik vertikultur (dokpri)
Video dan leaflet penjelasan budidaya sayuran dengan teknik vertikultur (dokpri)

Penjelasan mengenai program ini dilakukan dengan media video yang berisi informasi umum tentang teknik vertikultur, cara perakitan instalasi vertikultur gantung, dan cara pengaplikasiannya di pekarangan rumah. Vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Kelebihan dari teknik vertikultur yaitu efisiensi pemanfaatan lahan, dapat memanfaatkan barang bekas untuk instalasinya, mudah dipindah, serta memiliki segi keindahan dan estetika. 

Penjelasan melalui video disampaikan dengan sederhana agar mudah dimengerti oleh masyarakat. Media pelengkap berupa leaflet yang dapat dibaca oleh masyarakat. Leaflet tersebut berisi rangkuman cara perakitan instalasi dan pengaplikasian vertikultur, serta teknik budidaya beberapa sayuran. Kedua media tersebut dibagikan kepada masayarakat melalui whatsapp group.

Pembagian video dan leaflet, serta sesi tanya jawab melalui whatsapp (dokpri)
Pembagian video dan leaflet, serta sesi tanya jawab melalui whatsapp (dokpri)
Masyarakat sangat antusias dan berkontribusi dalam sesi tanya jawab walaupun hanya dapat  dilakukan di whatsapp group untuk mencegah adanya kerumunan. Sesi tanya jawab ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami penjelasan program yang disampaikan. Antusias masyarakat tidak hanya berlangsung satu hari saja, namun pertanyaan dari masyarakat melalui whatsapp berlangsung hingga beberapa hari mengenai program yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Pelaksanaan program secara mandiri oleh masyarakat (dokpri)
Pelaksanaan program secara mandiri oleh masyarakat (dokpri)
Pelaksanaan program secara mandiri oleh masyarakat (dokpri)
Pelaksanaan program secara mandiri oleh masyarakat (dokpri)

Respon positif juga diberikan masyarakat dengan melaksanakan program secara mandiri di pekarangan rumah masing-masing. Masyarakat banyak yang melakukan penyemaian benih sayuran menggunakan paket menanam sayuran yang sudah dibagikan sebelumnya. Instalasi vertikultur juga mulai banyak dibuat oleh masyarakat sesuai dengan tutorial yang terdapat di youtube dan leaflet. Bibit sayuran yang sudah dibagikan ada yang dipindah tanam ke instalasi vertikultur, namun ada juga yang dipindahkan ke wadah-wadah lain disesuaikan dengan barang yang ada di rumah.

Penulis : Natasya Kendy Hayyuning Karuniasari / 23020218120033 / Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang

Dosen Pembimbing : Aghus Sofwan, ST., MT., PhD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun