Setelah melahirkan, banyak ibu merasa tubuhnya berubah dan tidak lagi sama. Perut yang mengendur, stretch marks, perubahan bentuk payudara, dan kenaikan berat badan secara drastis sering menjadi sumber kekhawatiran. Banyak ibu muda merasa kehilangan kepercayaan diri dan mulai mengkritik diri sendiri karena adanya tekanan sosial dan media yang sering menampilkan figur publik "kembali langsing" setelah melahirkan. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa kunci penerimaan tubuh bukanlah melakukan diet ekstrem atau latihan berat, melainkan sikap penuh kasih terhadap diri sendiri atau dapat dikenal sebagai self-compassion.
Perubahan Tubuh dan Tekanan Sosial
Perubahan fisik setelah melahirkan merupakan hal yang alami dan sering terjadi. Namun, ekspektasi sosial terhadap tubuh ibu sering kali tidak realistis dan terlalu menekan. Media sosial, iklan produk kecantikan, hingga komentar orang sekitar dapat memperkuat anggapan bahwa tubuh ibu harus "cepat kembali seperti semula". Akibatnya, banyak perempuan mengalami ketidakpuasan terhadap tubuh (body dissatisfaction) setelah melahirkan.
Studi oleh Rallis dkk. (2023), menemukan bahwa enam bulan pertama setelah melahirkan ibu cenderung mengalami ketidakpuasan tubuh yang lebih tinggi seperti sering merasa bahwa dirinya gemuk, tidak memiliki daya tarik, dan selalu melihat bentuk atau berat badan. Penelitian lain oleh Watson dan rekan (2021) mendukung penemuan ini dengan mengatakan bahwa sekitar 60--80% perempuan mengalami ketidakpuasan terhadap tubuh mereka dalam tiga bulan pertama postpartum. Tekanan ini tidak hanya memengaruhi kesehatan mental ibu, tetapi juga kualitas kehidupan sehari-hari, termasuk hubungan dengan pasangan dan proses menyusui.
Apa Itu Self-Compassion?
Self-compassion berarti memperlakukan diri sendiri dengan kelembutan dan pengertian saat menghadapi kesulitan, bukan dengan kritik dan penolakan. Kristin Neff (2003), salah satu tokoh penting dalam kajian ini, membagi self-compassion menjadi tiga komponen utama:
- Self-kindness -- bagaimana kita bersikap hangat dan tidak menghukum diri sendiri atas ketidaksempurnaan.
- Common humanity -- kita menyadari bahwa pengalaman sulit adalah bagian dari kehidupan manusia yang universal, bukan kegagalan pribadi.
- Mindfulness -- bagaimana kita dapat menerima pengalaman saat ini tanpa menghakimi secara berlebihan.
Dalam konteks postpartum, self-compassion berarti menerima bahwa perubahan tubuh adalah proses alami setelah kehamilan dan persalinan. Ini bukanlah suatu kelemahan, melainkan bagian dari perjalanan menjadi seorang ibu.
Bukti Ilmiah: Self-Compassion Membantu Ibu Postpartum
Sejumlah penelitian menunjukkan peran penting self-compassion terhadap citra tubuh ibu pasca melahirkan.
Studi eksperimental oleh Papini dan rekan (2022), meneliti 119 ibu hamil dan postpartum yang mengikuti program meditasi self-compassion singkat. Hasilnya menunjukkan penurunan ketidakpuasan tubuh setelah mengikuti meditasi. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi sederhana berbasis self-compassion dapat memberikan dampak nyata baik pada ibu hamil maupun pasca melahirkan.