Posting Ujaran Kebencian di Media Sosial, Seorang Warga di Pekanbaru Ditangkap

UU ini memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia. Jika kita bahas dari masalah yang tadi, sudah terlihat bahwa SY melanggar undang undang tersebut. Salah satu tujuan dari dibentuknya UU ITE ini adalah memajukan pemikiran dan kemampuan di penggunaan teknologi tersebut serta bertanggung jawab. 

Dari salah satu tujuan yang tercantum ini saja, pelaku sudah melanggar. Tertera bahwa tujuan dari dibentuknya UU ITE ini adalah memajukan pemikiran, yang dimaksud dengan memajukan pemikiran agar pengguna sosial media bisa menambah wawasan ilmu. 

Serta bertanggung jawab yang dimaksud bertanggung jawab dalam bidang ini adalah, apa yang dibagikan seseorang di media sosial harus mengandung sesuatu yang bermanfaat dan jika mengandung unsur unsur tidak baik maka orang tersebut harus bertanggung jawab.

Solusi yang menurut kami agar masalah tersebut tidak akan terulang kembali bisa dengan beberapa cara, media sosial harus lebih diketatkan lagi. Semua postingan-postingan atau unggahan harus mempunyai filter, jadi jika mengandung konten konten yang seharusnya tidak sepatutnya dibahas atau kata kata yang mengandung kata kata kasar. 

Maka akan dihapus dengan sendirinya tanpa pemberitahuan. Jika pengguna media sosial tersebut mendapatkan sebanyak 5x teguran, maka akun tersebut beserta emailnya akan diblokir. 

Pemerintah harus mengadakan musyawarah dan kampanye tentang tidak menyalahgunakan media sosial. Sebagai pengguna sosial media agar tidak melakukan hal serupa, kita harus mengetahui undang-undang yang berisi tentang hukum bagi pengguna sosial media yang menimbulkan dampak negatif. Agar kita sebagai pengguna juga takut untuk melakukan hal negatif tersebut.  

Selain itu kita juga harus menasehati orang-orang yang salah menggunakan sosial media. Sebagai pengguna, kita harus memiliki rasa toleransi yang tinggi untuk menerima perbedaan antar agama, suku, etnis, dll.