Mohon tunggu...
Natasya Anggira
Natasya Anggira Mohon Tunggu... Mahasiswa Aktif S1 Farmasi Universitas Sebelas Maret

Berproses menjadi lebih baik:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konflik Israel-Hamas Makin Parah, Ribuan Korban Jiwa Terus Bertambah

17 Oktober 2023   12:44 Diperbarui: 17 Oktober 2023   13:23 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konflik berkepanjangan antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza semakin memburuk, menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi warga Palestina. Hingga Sabtu malam (14/10/2023), jumlah korban tewas di sisi Palestina mencapai angka yang mencengangkan, yakni 2.215 warga tewas dan 8.714 warga lainnya mengalami luka-luka serius. Data ini diperoleh dari Al-Jazeera dan mencakup 700 anak-anak yang menjadi korban.

Sementara itu, di Tepi Barat yang juga diduduki oleh Israel, korban tewas akibat tembakan Israel selama seminggu terakhir telah mencapai 50 orang. Di pihak Israel sendiri, tercatat bahwa 1.300 orang telah tewas, sementara lebih dari 3.400 orang lainnya mengalami luka-luka dalam konflik yang terus memuncak.

Konflik ini telah menarik perhatian dunia internasional, dan Iran, melalui utusannya di PBB, mengecam tindakan Israel dan mendesak komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan pertumpahan darah yang terjadi. Mereka menyebut tindakan Israel sebagai "kejahatan perang dan genosida apartheid" yang harus dihentikan.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, bahkan memberikan peringatan keras kepada Israel, menekankan perlunya menghentikan eskalasi sebelum situasi semakin parah. Laporan dari Al-Jazeera juga menyoroti situasi kritis di Gaza, di mana tim medis di rumah sakit berjuang keras untuk memberikan perawatan medis yang diperlukan kepada banyak warga yang terluka akibat serangan udara Israel. Namun, penutupan penyeberangan dan larangan pasokan medis menjadi ancaman serius terhadap kelangsungan perawatan medis tersebut.

Pihak administrasi rumah sakit dan dokter di Gaza bahkan menolak untuk mengevakuasi rumah sakit, karena hal ini akan mengakibatkan kekurangan fasilitas dan layanan medis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Dalam konteks ini, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza tengah berubah dari buruk menjadi bencana besar.

Konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas telah menyebabkan penderitaan yang tak terhitung bagi warga Palestina. Tantangan terbesar saat ini adalah mencari solusi yang dapat menghentikan pertumpahan darah dan mengembalikan perdamaian di kawasan tersebut, sebuah tugas yang dihadapi oleh komunitas internasional, PBB, Dewan Keamanan, dan negara-negara yang mempunyai pengaruh signifikan dalam penyelesaian konflik ini. Saat ini, dunia menunggu tindakan yang konkret dan efektif untuk mengakhiri krisis ini dan mencegah lebih banyak korban jiwa yang tak terhitung jumlahnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun