Mohon tunggu...
natanael winata
natanael winata Mohon Tunggu... Lainnya - seorang mahasiswa

menulis yang ingin diutarakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Pom-Pom Saham Itu Salah?

2 Maret 2021   15:25 Diperbarui: 2 Maret 2021   15:47 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu saham?

Saham merupakan alat atau bukti kepemilikan sebuah perusahaan yang berbentuk lembar, yang   lembar tersebut dapat diperjualbelikan melalui bursa saham. Saham ini juga bisa dijadikan sebagai sebuah perusahaan yang kita kenal sebagai istilah trader. 

Trader sendiri adalah orang yang memperjualbelikan saham yang dilakukan dalam rentang waktu yang pendek, dan kita juga mengenal dengan istilah investor yang dimana orang yang memperjualbelikan saham dalam jangka waktu yang cukup panjang. 

Seperti prinsip ekonomi yang biasa digunakan yaitu " mengeluarkan modal sekecil-kecilnya dan mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya", itulah saham yang dimana orang membeli suatu saham untuk dijual kembali di kemudian hari dan berharap mendapat return yang besar sesuai dengan modal yang ditaruhnya. 

Setelah virus corona mewabah, yang dimana mayoritas orang kehilangan pekerjaan, yang akhirnya membuat mereka mencoba peruntungan mereka di saham, akan tetapi pengetahuan mereka dinilai kurang memumpuni untuk bermain saham yang dinilai memiliki risiko yang besar walaupun memiliki return yang besar pula. 

Dilansir oleh idx.co.id bahwa ditahun 2020, Indonesia mengalami peningkatan jumlah investor hingga 4x lipat yang mencakup 3,8 juta investor baru. Dan banyak dari investor baru tersebut didominasi oleh anak muda dengan rentang umur 18-25 tahun yang dikutip dari CNBC Indonesia. 

Fenomena Pom-pom saham. 

Dilansir dari kompas.com bahwa pom-pom saham adalah sebagai orang yang memberikan informasi terkait saham melalui sosial media, yang cenderung untuk mengajak para pengikutnya untuk membeli saham terkait untuk menghasilkan profit. 

Biasanya pom-pom ini dilakukan oleh para influencer yang memiliki power yang cukup tinggi. Akan tetapi pom-pom saham ini sebenarnya tidak boleh karena harga saham tidak bisa dinilai dari fundamental perusahaan melainkan hanya dari trend yang diciptakan oleh influencer tersebut. 

Apakah Pom-pom saham itu baik atau tidak? 

Menurut pendapat saya pribadi bahwa pom-pom saham itu tidaklah baik, mengapa? Karena para investor baru yang tidak memiliki ilmu yang dalam soal persahaman akan mudah tertipu dan akhirnya mengalami kerugian yang cukup besar sehingga memberikan efek jera untuk bermain di dunia saham kembali. Pom-pom saham juga bisa dibedakan apakah mereka hanya ingin menaikan harga saham sebuah perusahaan (menggoreng) atau mereka ingin memberikan edukasi kepada setiap pengikutnya. 

Seperti beberapa fenomena yang baru ini terjadi yaitu Belvin VVIP yang dinilai melakukan pom-pom saham terhadap saham FILM, hal tersebut dinilai merugikan beberapa pihak karena Belvin VVIP menguntungkan diri sendiri dari pom-pom yang ia lakukan di sosial medianya seperti Tiktok dan Instagram. Hingga Belvin sempat dikecam publik dan dibuat petisi agar akun sosial medianya ditutup. 

Yang dilakukan oleh oknum pom-pom tersebut dinilai tidak bertanggung jawab karena memberikan kesan yang bagus terhadap sebuah perusahaan yang membujuk orang untuk membeli saham tersebut. Sehingga harga saham yang dituju terasa tidak real.  Sehingga para investor atau trader real tidak bisa membaca pola pergerakan secara fundamental maupun teknikal, hal ini yang dikecam oleh para investor maupun trader tentang adanya pom-pom saham ini. 

Seperti fenomena bitcoin yang dimana Elon Musk sebagai pemeran pom-pom, bitcoin melesat sampai 16% karena pembelian oleh perusahaan Tesla. Sehingga banyak orang yang tergiur untuk membeli bitcoin tersebut tanpa mengetahui risiko yang ada. Beberapa hari setelah pembelian tersebut, harga bitcoin-pun turun sampai 100 juta karena aksi jual oleh para investor yang sudah melakukan pengambilan keuntungan (taken profit). 

Kesimpulan 

Saham merupakan investasi yang memiliki return yang besar dengan resiko yang besar pula, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam melakukan pembelian dan penjualan saham. Sebagai investor kita juga harus mempelajari cara bermain saham dengan benar dan terus belajar dengan membaca buku atau mendengar orang orang yang memberikan ilmu tentang saham. 

Dengan melakukan review terhadap perusahaan yang ingin dibeli akan mengurangi risiko yang muncul, walau risiko tetap ada akan tetapi dapat diminimalisir. Jangan terlalu sering melihat orang yang melakukan pom-pom saham karena hal tersebut akan membuat kita malas untuk mereview saham dan mengakibatkan kita sebagai investor tidak dapat berkembang. 

Dengan adanya pom-pom akhirnya memberikan kesadaran palsu kepada pemain saham baru, bahwa mereka bisa bermain saham pada aslinya mereka tidak dengan benar bermain saham tersebut, karena mereka hanya selalu dibingung oleh para influencer untuk membeli dan menjual saham mereka tanpa mereka tahu perusahaan yang mereka beli tersebut baik atau tidaknya. 

Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun