Mohon tunggu...
Natalie Sytner
Natalie Sytner Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kondisi Utang Negara dan Penjelasan Sri Mulyani

19 Maret 2018   12:38 Diperbarui: 19 Maret 2018   12:49 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk melihat kesehatan fiskal dan kondisi utang suatu negara, perbandingan utang dengan PDB adalah salah satu ukuran yang biasa digunakan. Rasio itu juga menunjukkan kemampuan negara dalam membayar utang tersebut.Meskipun jumlahnya telah mencapai Rp 4.000 triliun, membandingkan dengan PDB yang masih di bawah 30 persen, artinya Indonesia masih mempunyai kemampuan untuk membayar utang sebanyak tiga. 

Jadi semakin kecil presentase utang dengan PDB maka akan semakin aman bagi suatu negara dalam pembayaran utangnya. Sehingga utang tidak semata-mata bisa dilihat dari jumlahnya (nominalnya) saja. Untuk lebih jelas menyerap informasi, Berikut perbadingan PDB setiap tahun oleh beberapa Presiden:

hukum.rmol.co/
hukum.rmol.co/
Sri Mulyani juga menyampaikan PDB nominal tahun 2017 tercatat sebesar Rp 13.588,8 triliun.

"Dengan ini maka keseimbangan primer total 2017 tercatat negatif Rp 119,8 triliun," ungkap Sri Mulyani.

Dalam paparannya, total pembiayaan utang selama 2017 adalah Rp 423,7 triliun turun dari perkiraan sebelumnya Rp 426,1 triliun.

"Investasi dalam jangka panjang itu meliputi belanja infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan yang akan menghasilkan multiplier effect besar untuk generasi mendatang. Berdasarkan berbagai penelitian, diyakini bahwa investasi di bidang pendidikan akan menghasilkan return sekitar 22%, sementara itu di bidang infrastruktur akan menghasilkan return 20%, jauh lebih tinggi dibandingkan biaya utang kita saat ini sekitar 6%."

*Intinya, melihat utang jangan hanya sepotong2; tapi harus secara utuh dalam konteks dan konstelasi makro ekonomi secara keseluruhan.*

Pemerintah Berkomitmen terus menjaga pengelolaan utang negara secara hati-hati dan bertanggung jawab dan mengikuti kaedah rambu-rambu pengelolaan utang secara prudent dan bijaksana dengan tata kelola yang baik dan profesional. Ini adalah pertanggung-jawaban pemerintah kepada rakyatnya. 

Pemerintah akan terus bekerja secara profesional dan transparan dalam mengelola keuangan negara. Semua dilakukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Ini sesuai tekad pada pendiri bangsa yang telah dititipkan kepada kita semua, yaitu untuk terus berupaya mewujudkan cita-cita bangsa ini, menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun