Mohon tunggu...
Neng Liah
Neng Liah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Reading is essensial for those who seek to rise above the ordinary.

Be the best version of you!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Banjir Bukan untuk Diperdebatkan, tapi Untuk Ditanggulangi, Lima Negara Ini Contohnya!

26 Februari 2020   17:46 Diperbarui: 26 Februari 2020   20:16 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANJIR...

Ups.. hanya satu kata sih tapi kata tersebut merupakan suatu peristiwa yang sedang meramaikan lini masa saat ini. 

Mengapa? Karena curah hujan yang tinggi di Jabodetabek mengakibatkan daerah-daerah yang tidak pernah mengalami banjir menjadi banjir. Dan, daerah yang biasanya terkena banjir semakin terendam. 

Sebenarnya bukan hanya curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir, tetapi ada pelbagai penyebab banjir tersebut. Misalnya, buang sampah sembarangan, daerah tersebut merupakan daerah dataran rendah, tanah yang sudah tidak dapat menyerap air, drainase yang diubah tanpa memperhatikan amdal, penebangan pohon secara liar, dan sistem kelola tata ruang yang salah. 

Nah, apabila dilihat dari beberapa penyebab banjir di atas, wajarlah jika beberapa daerah, dan khususnya Jakarta terkena banjir. Untuk itu, dibutuhkan peran serta semua pihak untuk lebih cinta dan peduli terhadap lingkungan, dari hal kecil yang bisa kita lakukan untuk membuktikan bahwa kita peduli terhadap lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, bukan dibuang ke saluran air ataupun sungai lohh.. 

Selain itu, dibutuhkan juga peran pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang lebih memperhatikan lingkungan dalam pembangunan misalnya saja pemerintah meninjau ulang proyek tata ruang. Jika semakin banyak lahan hijau berubah fungsi menjadi bangunan, seharusnya juga diimbangi dengan drainase atau ruang terbuka yang memadai untuk penyerapan air. 

Namun persoalannya, pengendalian tata ruang jarang memperhatikan aspek lingkungan. Dan juga, pengawasaan terhadap perijinan dalam mendirikan bangunan masih lemah, sehingga bangunan didirikan tanpa memperhatikan lingkungan. 

Kita harapkan pemerintah bisa segera mengatasi problema banjir tersebut agar di tahun yang akan datang, jika curah hujan tinggi tidak lagi mengakibatkan banjir. Tidak ada salahnya, jika kita belajar dari negara-negara maju yang berhasil mengatasi banjir seperti negara-negara ini: 

  1. Tokyo (Jepang) memiliki G-Cans sebagai sistem pertahanan banjir yang merupakan kanal bawah tanah raksasa. G-Cans dibangun pada 1993 dan selesai pada 2006. Penampungan air bawah tanah ini tingginya 25,4 m yang disangga oleh puluhan menara silinder setinggi 70 m, dan memiliki lima ruangan silinder G-Can yang masing-masing menampung hingga 13 galon air. 
  2.  Rotterdam (Belanda) membangun kincir angin, dam penampung air, dan teknologi maenslantkering. Kincir angin Belanda yang terkenal itu, salah satu potensi mengatasi banjir, selain itu Belanda juga telah membangun banyak dam untuk menahan agar air laut agar tidak memasuki daratan yang lebih rendah. Dan pada 1997, Belanda juga membangun maenslantkering yang berfungsi untuk menahan badai dari lautan. 
  3. Kuala Lumpur (Malaysia) menerapkan sistem pengendalian banjir melalui terowongan dan kolam pelampung. Pengendalian banjir tersebut bernama Stromwater Management and Road Tunnel (SMART). Proyek SMART ini terdiri pembuatan terowongan sepanjang 9,7 km dan pembuatan kolam penampungan air. Terowongan dan kolam penampung air tesebut dapat menampung air banjir sebanyak 3 juta meter kubik. 
  4. Austria menggunakan teknologi dinding anti banjir yang bisa dibongkar pasang. Pemerintah Austria membangun dingding anti banjir tersebut di pinggiran sungai agar air tidak meluap ke pemukiman dan akan bongkar kembali jika aliran sungai kembali normal.
  5. London (Inggris) membangun pembatas banjir semi otomatis untuk menghalangi air. Penghalang banjir milik Inggris ini bernama Thames Barrier yang dibangun pada 1974 dan selesai pada 1982. Teknologi Inggris ini memiliki 10 gerbang baja yang masing-masing beratnya 3,3 ton yang bisa tertutup dan terbuka. Pembatas banjir ini terbentang di Sungat Thames dan digunakan untuk melindungi kota London pada saat banjir.  

Hebat yaa.. mudah-mudahan kita juga bisa memiliki teknologi seperti negara-negara tersebut, sehingga kita tidak lagi mengalami banjir seperti ini ditahun yang akan datang. 

Sumber: 

satu, dua, tiga 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun