Mohon tunggu...
Nasywa Qonita
Nasywa Qonita Mohon Tunggu... Mahasiswi S1 PGSD Unggulan UNNES

Assalamualaikum, halo! Saya Nasywa, mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) unggulan yang memiliki semangat untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Bukan Sekedar Menari, Tari Kreatif Burung Cendrawasih Mengajarkan Kerukunan

8 Oktober 2025   13:52 Diperbarui: 8 Oktober 2025   14:05 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa PGSD UNNES mengajarkan tari kreatif burung cendrawasih

Semarang, 1 Oktober 2025 --- Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan kegiatan Bakti Akademisi di SDIT Bina Insani Semarang. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu pendidikan yang mereka dapat di kampus sekaligus menanamkan kecintaan terhadap budaya bangsa sejak dini.

Dalam kegiatan yang berlangsung pada Selasa (1/10/2025) tersebut, mahasiswa PGSD UNNES mengajar siswa kelas II dengan tema pembelajaran seni tari kreatif Burung Cendrawasih. Tarian ini terinspirasi dari keindahan burung surga khas Papua yang terkenal akan warna bulunya yang indah dan gerakannya yang anggun. Melalui kegiatan ini, siswa diajak mengenal salah satu kekayaan budaya nusantara secara menyenangkan dan interaktif.

Menurut Nasywa Qonita Raihanah, mahasiswa PGSD UNNES yang menjadi pengajar dalam kegiatan ini, pembelajaran seni tari tidak hanya berfungsi untuk melatih motorik dan kreativitas anak, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan karakter. "Melalui tari Burung Cendrawasih, anak-anak belajar tentang kerukunan, cinta kasih, dan pentingnya hidup harmonis. Tarian ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan pasti ada perbedaan, tetapi semua bisa kembali rukun jika saling memahami," ujarnya.

Mahasiswa PGSD mengenalkan konsep dibalik tarian burung cendrawasih
Mahasiswa PGSD mengenalkan konsep dibalik tarian burung cendrawasih

Sesi pembelajaran diawali dengan pengenalan cerita di balik tarian Burung Cendrawasih. Mahasiswa menjelaskan bahwa tarian ini menggambarkan kehidupan burung-burung cendrawasih yang hidup rukun, mengalami konflik, dan akhirnya berdamai kembali. Setelah itu, siswa diperkenalkan pada gerakan dasar tari yang lembut dan lincah, melambangkan keluwesan dan keindahan burung cendrawasih di alam Papua.

Anak-anak tampak antusias mengikuti setiap gerakan dengan iringan musik yang ceria. Sebagian anak maju ke depan kelas untuk mempraktikkan tarian, sembari diajak memahami pesan moral yang terkandung di dalamnya. Suasana kelas menjadi hidup dan penuh tawa ketika para siswa menirukan gerak sayap burung dengan ekspresi wajah yang lucu dan menggemaskan.

Guru Kelas 2 SDIT Bina Insani Semarang mengapresiasi kegiatan Bakti Akademisi tersebut. Ia menilai program ini memberikan warna baru dalam proses pembelajaran di sekolah. "Anak-anak menjadi lebih ekspresif dan percaya diri. Selain belajar menari, mereka juga belajar bekerja sama, menghargai teman, dan mencintai budaya bangsa," ujarnya.

Kegiatan Bakti Akademisi sendiri merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa PGSD UNNES dapat mengasah kemampuan pedagogik, komunikasi, serta kreativitas dalam mengajar anak usia sekolah dasar.

Dengan mengenalkan tari Burung Cendrawasih sebagai media pembelajaran, mahasiswa berharap dapat menumbuhkan semangat pelestarian budaya nusantara di kalangan generasi muda. Seni tari tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana efektif dalam menanamkan nilai karakter, melatih kedisiplinan, serta memperkuat rasa cinta terhadap Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun