Mohon tunggu...
nasywa nataneila
nasywa nataneila Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya menyukai topik yang berkaitan dengan hukum, politik, dan pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Muhammad Yamin: Dari Pujangga ke Perumus Sumpah Pemuda

21 September 2025   14:15 Diperbarui: 21 September 2025   14:17 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Prof. H. Muhammad Yamin S.H. Adalah seorang Pahlawan Nasional yang diangkat sesudah wafat. Beliau adalah seorang yang mempunyai pendirian teguh, dan sejak muda sudah yakin akan kebenaran pendiriannya,  yaitu kejayaan Indonesia Raya. Muhammad Yamin telah berjuang memajukan dan meningkatkan derajat bangsa serta merintis persatuan dan kemerdekaan indonesia. Sikap dan tindakan beliau itu menjadi suri tauladan bagi seluruh rakyat  Indonesia. Sikapnya menunjukkan tindakan-tindakan nyata dalam rangkaa mecapai kemerdekaaan nasional, sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. 

Muhammad Yamin adalah seorang pujangga, ahli fikir, sastrawan, ahli sejarah, ahli politik, cendekiawan dan budayawan puncak. Hasil karya dan hasil pemikirannya telah mempengaruhi banyak orang.  Muhammad Yamin dilahirkan pada tanggal 23 Agustus 1903, tepatnya pada jam 24.00 hari kamis di Sawahlunto. Ayahnya bernama Usman gelar baginda Khatib, semasa hidupnya bekerja sebagai mantri kopi atau koffiepakhuismeester. Ibunya bernama Siti Sa’adah berasal dari Padangpanjang sebuah kota tidak jauh dari Bukit Tinggi.

Saat kecil dia sempat berpindah-pindah sekolah, misalnya di Sekolah Dasar Bumiputera Angka II, lalu pindah ke Hollands Inlandse School (HIS) di Palembang yang berbahasa Belanda. Kemudian dia merantau ke Pulau Jawa untuk masuk ke Sekolah Dokter Hewan di Bogor, tapi tak lama kemudian dia pindah ke Sekolah Pertanian, namun juga tak membuatnya tertarik. Setelahnya dia pindah ke Solo untuk masuk ke Algemene Middelbare School (AMS) yang merupakan SMA jurusan budaya. Di sinilah hatinya tertambat dan dia pun ahli di bidang sastra, bahasa, dan budaya. Dia pun dikenal sebagai seorang penyair dengan karya-karya puisinya. Berbekal ijazah AMS, Muhammad Yamin pindah ke Jakarta dan masuk ke Sekolah Tinggi Hukum (Rechts Hogeschool) yang merupakan perguruan tinggi baru di masa itu. Lima tahun kemudian dia lulus dan mendapatkan gelar Meester atau disingkat Mr.

Muhammad Yamin menikah dengan seorang perempuan Jawa, bernama Raden ajeng Sundari Merto Amodjo pada tahun 1934. Mereka bertemu di Yogyakarta ketika Muhammad Yamin menjadi mahasiswa Fakultas Hukum (RIS). Istrinya berasal dari Semarang, ia adalah seorang guru. Mereka bertemu sewaktu diselenggarakan pertemuan Panitia Besar Pembentukan Perhimpunan Indonesia Muda pada tahun 1928.  Beliau dikaruniai seorang putra laki-laki, bernama Dang Rahadian Sinayangsih Yamin. 

Dalam sebuah pidato pada 1923, yang berjudul "De Maleische Taal in het Verleden, Heden en Toekomst" (Bahasa Melayu di Masa Lampau, Sekarang, dan Masa Datang), ia mengemukakan gagasan mengenai penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia. Pada 1926, Mohammad Yamin dipilih sebagai ketua Jong Sumatranen Bond (JSB), dan menjadi ketua terakhir pengurus besar organisasi ini yang melahirkan banyak tokoh pergerakan nasional Indonesia.

Muhammad Yamin yang resmi diberi gelar pahlawan nasional pada 6 November 1973 ini berperan besar meletakkan dasar-dasar konstitusional negara Indonesia pada masa menjelang dan awal kemerdekaan RI. Hal ini tercatat dalam sejarah ketika rapat-rapat di Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai Dr. Radjiman Wediodiningrat pada periode Mei-Juni 1945, di mana ketiga tokoh pendiri bangsa itu duduk sebagai anggota. Dalam rapat BPUPKI pada 29 Mei 1945 kala membahas dasar negara Indonesia Merdeka, Muhammad Yamin menyampaikan pendapatnya yang mengerucut pada usulan asas dasar negara Indonesia yakni Peri Kebangsaan; Peri Kemanusiaan; Peri Ketuhanan; Peri Kerakyatan; dan Kesejahteraan Rakyat.

Muhammad Yamin memainkan peran penting dalam Kongres Pemuda II, di mana ia menjadi tokoh yang merumuskan ikrar Sumpah Pemuda. Pada kongres yang berlangsung 27-28 Oktober 1928, Yamin bertugas sebagai sekretaris. Secara tata organisasi, ia bertanggung jawab mencatat seluruh pembahasan dalam kongres. Namun, perannya tidak terbatas pada tugas administratif saja. Ia juga berpidato untuk memberikan dorongan semangat kepada para pemuda yang hadir dari berbagai daerah. 

REFERENSI

Agus Sahbani. (2021). Mr. Muhammad Yamin, Peletak Dasar Negara Hingga Pencetus Lembaga Uji Materi. Retrieved September 21, 2025, from hukumonline.com website: https://share.google/jDkMXeFAKwF1g8pWp

Bayu Ardi Isnanto. (2025, May 29). Profil Muhammad Yamin, Tokoh di Balik Lahirnya Pancasila Asal Sumbar. Retrieved September 21, 2025, from detiksumut website: https://share.google/l2XzHcSUMnGE5Gxf8

Gunawan, R. (2005). Muhammad Yamin dan cita-cita persatuan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun