Mohon tunggu...
nasywa
nasywa Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Airlangga semester 2, Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Saya sangat tertarik dengan tradisi yang masih ada sampai sekarang dan hobi saya menulis artikel, menggambar, dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelisik 4 Tradisi di Trenggalek yang Masih Eksis di Era Modern

8 Juni 2024   07:55 Diperbarui: 8 Juni 2024   08:02 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kabupaten Trenggalek merupakan sebuah kabupaten kecil di Provinsi  Jawa Timur, Indonesia yang terletak di bagian selatan Jawa Timur. Kabupaten Trenggalek terbagi menjadi 14 kecamatan dan 157 desa. Trenggalek memiliki berbagai ragam tradisi yang masih terjaga kelestariannya. Berikut 4 tradisi yang masih eksis di era modern.

1. Nyadran

Upacara Nyadran adalah tradisi pelemparan kepala kerbau di Dam Bagong Ngantru, kabupaten Trenggalek. Tradisi Nyadran dilakukan untuk mengenang Adipati Menak Sopal yang berperan penting terhadap pembangunan Dam Bagong. Upacara Nyadran dilakukan setiap Jumat Kliwon bulan Selo. Upacaranya diawali dengan kirab kerbau di hari Kamisnya dari makam Mbok Rondo Krandon ke makam Adipati Menak Sopal, di hari Jumat nya acara dilanjutkan dengan tahlilan di makam Adipati Menak Sopal, setelah itu dilakukan ziarah makam yang diikuti oleh masyarakat sekitar dan di halaman sekitar makam disajikan tarian jaranan yang diiringi musik gamelan. Pada puncak acara, dilakukan penyembelihan kerbau dan pelemparan tumbal kepala kerbau. Kononnya, warga Trenggalek percaya jika tidak dilakukan Upacara Nyadran maka Trenggalek akan mengalami bencana banjir bandang.

2. Tiban

Tiban adalah sebuah tradisi sebagai bentuk permohonan masyarakat Trenggalek untuk menurunkan hujan. Jika terjadi musim kemarau yang panjang, biasanya warga Trenggalek melakukan tradisi ini. Tradisi tiban memiliki makna yang sangat penting yaitu, manusia harus berusaha menjaga kesejahteraan hidupnya dan memelihara alam supaya terjaga keseimbangan kehidupan. Yang unik dari tradisi tiban adalah cara melakukan ritual tersebut, ritual ini dilakukan dengan cara perang cambik menggunakan lidi aren.

3. Larung Sembonyo

Larung Sembonyo merupakan salah satu tradisi di Trenggalek, tepatnya di Prigi, Watulimo, kabupaten Trenggalek. Tradisi ini dilakukan untuk mengungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang diberikan pada satu tahun terakhir yang berupa hasil tangkapan ikan yang melimpah. Tradisi Larung Sembonyo diawali dengan kirab tumpeng agung dan aneka hasil bumi dari kantor kecamatan Watulimo menuju PPN Prigi, sesampainya di PPN Prigi dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh adat setempat serta dilakukannya kegiatan seremonial. Diujung acara, pada saat tengah hari, tumpeng agung bersama hasil bumi dilarungkan ke tengah laut. Puluhan kapal nelayan juga turut mengantarkan pelepasan tumpeng serta hasil bumi tersebut.

4. Ngitung Batih

Ngitung Batih adalah tradisi yang berasal dari Dongko, kabupaten Trenggalek. Setiap tahun tradisi Ngitung Batih dilaksanakan pada tahun baru Islam atau pada tanggal 1 Muharram. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap anggota keluarga serta untuk terhindar dari marabahaya. Tradisi ini diawali oleh kirab dayang-dayang yang membawa takir plontang (makanan yang disajikan di dalam mangkuk daun) serta tumpeng dari jalan raya Dongko menuju pendapa kecamatan Dongko. Dayang-dayang ini merupakan perwujudan keluarga yang hadir. Setelah sampai di pendapa kecamatan Dongko, diteruskan dengan murwakala atau doa bersama supaya dijauhkan dari marabahaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun