Mohon tunggu...
Nassyaturrohmah
Nassyaturrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswa Aktif Komunikasi Penyiaran Islam - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Populer hingga Redupnya Citayam Fashion Week

4 Juli 2023   08:41 Diperbarui: 4 Juli 2023   13:11 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal mula Citayam Fashion Week ini melalui video-video viral yang beredar di media sosial. Video wawancara yang mengundang gelak tawa juga pakain yang nyentrik sehingga muncullah ide dari kalangan remaja yaitu Citayam Fashion Week. 

Selain video wawancara ada pula remaja yang berpakaian fashion kekinian sambil berlenggak-lenggok bak model yang berjalan di catwalk. 

Dari video-video tersebut muncul nama seperti Kurma, Bonge, Jeje Slebew yang berasal dari kawasan Jakarta. Kawasan tersebut merupakan kalangan elite yang terletak di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

 

Setelah viralnya Citayam Fashion Week ini banyak orang berdatangan untuk mencoba berjalan di atas zebra cross layaknya model. Beberapa diantaranya berasal dari Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok atau diplesetkan menjadi SCBD. Bahkan ada juga beberapa artis, model profesional, influencer, pejabat hingga Gubernur DKI Jakarta diantaranya; Paula Verhoeven, Gisel, Cinta Kuya, Valerie dan Veronika Twins, Dinar Candy, Ria Ricis, dan Gen Halilintar hingga pak Anies Baswedan dan sejumlah tamu dari Eropa. 

Hal ini menunjukkan bahwasannya kawasan Sudirman, tidak hanya untuk kalangan elite dan eksklusif saja, akan tetapi bisa dapat dinikmati berbagai kalangan yang datang dari berbagai daerah dan ibukota. Karena memang pada awalnya tempat ini hanya sebuah tongkrongan yang biasa dikunjungi oleh kalangan remaja. Dengan adanya kreativitas yang diciptakan oleh para remaja ini semua kalangan bisa menikmati Citayam Fashion Week juga tidak membeda-bedakan kasta.


Semakin populer dan ramainya Citayam Fashion Week banyak Kalangan Atas yang ingin menguasai CFW ini yang ingin menjadikan Citayam Fashion Week ini sebagai sumber daya sosial, ekonomi yang lebih ataupun panggung politik. Sehingga membuat para remaja yang memulai tren tersebut tersingkirkan. 

Lama-kelamaan Citayam Fashion Week ini hanya digunakan untuk ajan

g berburu konten saja. Mereka hanya ikutan ngeksis secara bergantian hanya untuk memanfaatkan zebra cross sekadar melenggang outfit yang nyentrik dan unik.

"Dibuat oleh rakyat kecil, direnggut oleh orang kaya" ungkap netizen. 

Belum lagi banyak persoalan-persoalan yang pelik di Citayam Fashion Week ini  sehingga menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat. Diantaranya yaitu banyak anak yang seharusnya masih dalam pengawasan orang tua tidur di jalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun