Mohon tunggu...
Nasrul Pradana
Nasrul Pradana Mohon Tunggu... Human Resources - Praktisi Manajemen, Sarjana Psikologi, Magister Manajemen.

Praktisi HRM sejak 2010. Sarjana Psikologi dari Universitas Esa Unggul, Magister Manajemen dari Universitas Esa Unggul. nasrulpradana01@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Fenomena, Tantangan, dan Strategi Inovasi di Tengah Pandemi

25 Agustus 2020   14:30 Diperbarui: 27 Agustus 2020   21:25 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustration we are open again.

Fenomena Baru

Sebagai fenomena yang baru muncul di akhir tahun 2019, penyebaran Covid-19 sangat cepat sehingga dalam waktu yang sangat singkat menginfeksi hampir seluruh penjuru dunia. Bahkan World Health Organization (WHO) mengakui pandemi global Covid-19 adalah situasi yang tidak pernah dialami selama kurun waktu 72 tahun organisasi kesehatan itu dibentuk. Pandemi Covid-19 secara dramatis mengubah cara hidup serta tidak ada keraguan bahwa dunia akan berubah secara fundamental ketika pandemi berakhir. Efek pandemi ini tidak hanya pada segi kesehatan, namun juga pada dimensi lain seperti sosial, budaya, ekonomi dan bisnis.

Mungkin akan butuh bertahun-tahun untuk memahami secara meyeluruh dampak ekomoni dari Covid-19 yang sedang melanda saat ini, tetapi yang jelas sejak diberlakukan PSBB pada Maret 2020, di Indonesia perekonomian masyarakat sangat menurun. Akibat penyebaran Covid-19 ini juga dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia, mulai dari pedagang di pasar, para pedagang sayur, buah ataupun ikan, pedagang jajanan di pasar maupun keliling, biasanya mereka mendapatkan pendapatan atau omset dari hasil penjualan, semenjak adanya Covid-19 banyak pedagang yang mengeluh akibat kehilangan omset mereka. Perekonomian negara juga menurun drastis, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 sebesar -5,32 persen. Ini merupakan pertumbuhan terburuk sejak 1999.

Hal ini tidak hanya berdampak pada perekomonian Indonesia saja, bahkan International Monetary Fund (IMF)  mengatakan "luka ekonomi" akibat pandemi lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya.  IMF kini memprediksi output ekonomi dunia tahun ini akan menyusut hampir 5%, atau hampir 2% lebih buruk dari perkiraan pada bulan April 2020. Walaupun demikian, seperti yang diketahui bahwa sejarah selalu menunjukan bahwa krisis selalu mendorong inovasi.

Tantangan

Ditengah gangguan besar-besaran yang disebabkan oleh Covid-19, beraneka-ragam bisnis ditutup sementara. Banyak bisnis yang memiliki pengeluaran kontinu namun memiliki pemasukan yang  sedikit atau tidak ada sama sekali sehingga harus menutup sementara kegiatannya, lebih dari pada itu mereka menghadapi kemungkinan bahwa mereka mungkin tidak akan membuka usahanya kembali. Akibatnya terjadi PHK, pengurangan karyawan atau karyawan berkerja dari rumah sementara pandemi berlangsung.

Pendapatan masyarakat yang menurun akibat pademi itu membuat masyarakat tidak akan mengkomsumsi barang secara berlebihan, mereka akan hidup sederhana dengan membeli barang yang dibutuhkan dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Masyarakat juga akan menjadi ramah lingkungan, memanfaatkan berbagai macam hal yang sudah tersedia di alam untuk memenuhi kebutuhannya dan sebisa mungkin mendaur atau mendekorasi ulang barang-barang agar dapat dimanfaatkan kembali.

Dampak Covid-19 yang signifikan di dunia usaha mengakibatkan penurunan pendapatan atau bahkan tidak ada pendapatan sama sekali itu tentu akan mengubah perilaku komsumen, yang terpenting bagi mereka adalah dapat memenuhi kebutuhan pokok. Selain perilaku hidup sehat, perilaku masyarakat juga berubah di era Covid-19 dalam penggunaan teknologi, terutama teknologi digital. Teknologi digital untuk komunikasi online, teknologi robot, dan peralatan teknologi berbasis tanpa sentuhan menjadi sama pentingnya dengan listik, air, dan bahkan oksigen. Penggunaan teknologi yang tadinya lebih banyak sebagai pendukung kerja sekunder, berubah menjadi fasilitas kerja utama.

Strategi Inovasi Bisnis

Untuk dapat melihat peluang dalam krisis ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yang paling esensi adalah jangan terburu-buru mengambil keputusan, tetapi buatlah rencana. Dalam iklim saat ini, para pelaku usaha mungkin tergoda untuk membuat keputusan besar untuk melakukan sesuatu. Tapi itu adalah strategi yang tidak tepat ketika ribuan bisnis sekarat, pasar saham runtuh, dan pengangguran meroket. Setiap orang akan membuat keputusan yang lebih baik ketika mereka memiliki informasi yang lebih baik, sebelum membuat lompatan besar apa pun, luangkan waktu untuk menenangkan diri dan bahkan meminta pihak ketiga yang tepercaya seperti teman atau kolega untuk mempelajari berbagai hal bersama agar dapat membantu menghindari melakukan sesuatu yang akan disesali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun