Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Data, Jejak Manusia

17 Mei 2021   00:30 Diperbarui: 17 Mei 2021   00:47 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tim back office di sebuah lembaga memang jarang kelapangan, tetapi harus tahu lapangan. Bagaimana caranya? Inilah seni mengolah data menjadi informasi.

Di era sekarang, data adalah jejak. Dahulu, seorang prajurit paham alur pergerakan pasukan musuh dari bekas  jejaknya. Dari rumput dan ranting yang patah. Dari sisa makanan dan minuman. Atau jejak kakinya.

Rasulullah saw sangat paham akan hal ini. Saat Hijrah, beliau menyiapkan tim penghapus jejak. Dibelakang Rasulullah saw ada tim yang menghapus jejak Rasulullah saw dan Abu Bakar. Caranya, ada pengembala yang membawa segerombolan kambing untuk menghapus jejak Rasulullah saw. Mengacaukan jejak.

Saat perang Badar, Rasulullah saw tahu kekuatan musuh dari jumlah kambing yang dipotong setiap hari oleh Musyrikin Mekah. Satu kambing bisa untuk makan berapa orang? Mengkaitan kambing dengan jumlah pasukan. Kita harus bisa menghubungkan sebuah data, yang tak berhubungan langsung, dengan kondisi lapangan.

Bagaimana memahami tingkat ketelitian tim toko dalam mengelola stock? Bisa dari jumlah stock di bagi jumlah rak atau luas toko, ditemukan berapa jumlah stock per rak dan per meter persegi. Semakin besar, semakin ruwet mengelola stock.

Bisa juga total transaki retur, mutasi keluar-masuk dan receving dari gudang dibagi jumlah personil Toko, semakin besar semakin banyak handling stock yang harus dilakukan.

Bagaimana mengukur beragam potensi kecurangan atau fraud? Kita bisa merekamnya melalui jejak data yang tercatat dalam aplikasi sistem kita. Inilah manfaat pemahaman bahwa data adalah jejak-jejak yang pernah dilakukan oleh seseorang. Inilah manfaat memahami arah prilaku seseorang dari jejak data.

Di akhirat nanti, saat manusia dimintai pertanggungjawaban. Allah pun akan menyajikan data-data apa yang telah kita perbuat. Membaca data, membaca kondisi lapangan. Membaca data, membaca arah prilaku dan kecendrungan seseorang.

Channel Youtube Dengerin Hati 

Nasrulloh Baksolahar 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun