Suatu hari Dr Abdullah bin Azzam bertanya pada mahasiswa di sebuah universitas, "Siapakah yang lebih kuat, Allah ataukah Amerika?" Mereka menjawab, "Tentu Allah lebih kuat. Siapakah yang meragukan hal Ini?" Ditanyakan lagi, "Kalian benar-benar yakin bahwa Allah lebih kuat dari Amerika?" Mereka menjawab, "Ya."
Dr Abdullah bin Azzam berkata, "Demi Allah, seandainya benar-benar yakin bahwa Allah lebih kuat dibandingkan Yahudi, kita tidak akan menderita musibah yang telah menimpa kita." Dalam kenyataannya tidak yakin, Dari perilakunya mengisyaratkan ketidakyakinan bahwa Allah mampu mengalahkan Yahudi.
Dr Abdullah bin Azzam membandingkan dengan orang Afghanistan yang yakin bahwa Allah lebih kuat dari Uni Soviet saat perang Afghanistan.Â
Setiap hari, dua pesawat tempur Uni Soviet jatuh. Lima hingga sepuluh tank lapis baja hancur. Setiap hari 50 tentang Uni Soviet terbunuh, tertawan dan menyerah. Diprediksi tujuh puluh enam juta dollar amblas. Â Bagaimana Uni Soviet mampu melanjutkan kondisi ini?
Presideb Gorbachev tidak mau berunding dengan mujahidin Afghanistan karena memandang dirinya sebagai pemimpin negara adi daya dan ketua Pakta Warsawa. Â Namun setelah 2 tahun terus menerus menelan kekalahan, akhirnya dia mau berunding dengan mengirimkan utusannya. Bagaimana mungkin negara adi daya mau menyambangi negara ketiga?
Menurut Dr Abdullah bin Azzam inilah kekuatan iman. Iman mampu melampaui semua kekuatan apa pun yang ada di dunia. Inilah kekuatan tawakal, berserah diri kepada Allah. Iman menciptakan daya tahan dan nafas yang panjang. Padahal dalam setiap pertempuran hidup manusia dihinggapi penyakit tergesa-gesa dan kemenangan super kilat.
Perundingan gagal total. Uni Soviet mengerahkan seluruh kekuatannya. Dalam satu pertempuran, Uni Soviet mengerahkan dua puluh enam pelontar roket BM41 dari pesawat. Satu pelontar meluncur 41 roket ke arah satu tempat. Satu roket beratnya 1 ton. Pegunungan Sulaiman pun bergetar tak henti. Air pun bermuncratan. Segala yang ada terbakar. Bumi laksana menyemburkan magma dan langit laksana menurunkan hujan roket. Belum lagi meriam dan tank pun menyerang secara bersamaan.
Pasukan elit Uni Soviet, Spetnaz, bergerak lincah menembus pegunungan. Persenjataan lengkap seberapa 60 kg seperti membawa pensil. Pasukan reguler infanteri yang terdiri dari tiga divisi, dua puluh tujuh datasemen, dan lima datasemen khusus lainnya dikerahkan total. Anehnya semua kalah oleh dua puluh empat mujahid Afghanistan.
Semua roket Uni Soviet tak mengenai sasaran. Tetapi mengapa roket Mujahidin selalu tepat sasaran? "Maka bukan kamu yang melempar tetapi Allahlah yang melemparkannya." (Al Anfal:17)
Channel Youtube Dengerin Hati
Nasrulloh BaksolaharÂ