Mohon tunggu...
Nasrulloh Akhsanul Manani
Nasrulloh Akhsanul Manani Mohon Tunggu... Calon Guru Profesional

olahraga untuk pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melestarikan Budaya Lewat Sosialisasi Permainan Tradisional

2 Maret 2025   20:00 Diperbarui: 2 Maret 2025   20:00 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dokumentasi Kelompok 3)

Di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat, banyak aspek budaya, termasuk permainan tradisional, yang mulai terlupakan oleh generasi muda. Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah cara anak-anak bersosialisasi dan beraktivitas. Mereka lebih sering menghabiskan waktu dengan gadget atau permainan digital ketimbang beraktivitas fisik atau bermain dengan teman-teman di luar ruangan. Hal ini tentunya berdampak pada minimnya interaksi sosial dan penurunan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal.

Untuk itu, salah satu upaya yang sangat penting adalah melalui sosialisasi permainan tradisional, yang bertujuan untuk mengingatkan dan mengenalkan kembali kepada generasi muda akan kekayaan budaya yang terkandung dalam permainan tersebut. Sosialisasi permainan tradisional ini tidak hanya mengajarkan permainan itu sendiri, tetapi juga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, seperti kerjasama, sportivitas, dan rasa kebersamaan.

Salah satu bentuk upaya melestarikan permainan tradisional adalah dengan mengadakan kegiatan yang memperkenalkan permainan tersebut kepada anak-anak. Pada 26 Februari 2025, misalnya, SMAN 2 Semarang mengadakan kegiatan bertema "Pengenalan dan Pelestarian Budaya Melalui Permainan Tradisional", yang mengajak para siswa untuk mengenal berbagai permainan tradisional. Beberapa permainan yang diperkenalkan adalah egrang, bakiak, dan tarik tambang, permainan yang bukan hanya menghibur tetapi juga mengandung nilai-nilai penting untuk perkembangan anak.

Melalui sosialisasi ini, siswa-siswi diajak untuk berpartisipasi aktif dalam permainan, yang tentunya memberikan pengalaman langsung dan mendalam tentang budaya lokal. Para peserta tidak hanya sekadar bermain, tetapi juga belajar bagaimana permainan tradisional mengajarkan kerja sama, tanggung jawab, dan saling menghargai antar teman.

Sosialisasi permainan tradisional kepada anak-anak memiliki banyak manfaat yang sangat berharga. Selain menyenangkan, permainan tradisional juga dapat meningkatkan keterampilan motorik, kreativitas, serta kemampuan sosial anak. Misalnya, permainan seperti bakiak yang melibatkan kerja sama tim atau egrang yang melatih keseimbangan fisik, memberikan peluang bagi anak-anak untuk belajar sambil bermain.

Selain itu, permainan tradisional juga dapat mengurangi ketergantungan anak-anak pada perangkat digital. Sebagai contoh, melalui permainan tradisional, anak-anak dapat menghabiskan waktu bersama teman-temannya, bukan hanya dalam suasana yang lebih sehat secara fisik, tetapi juga lebih sosial. Ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar sesama anak-anak, mengajarkan mereka tentang pentingnya interaksi langsung dan komunikasi yang baik.

Pelestarian permainan tradisional melalui sosialisasi diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda. Anak-anak yang mengenal dan mempraktikkan permainan tradisional bukan hanya merasakan kebahagiaan, tetapi juga memahami nilai-nilai yang terkandung dalam budaya mereka. Hal ini tentunya sangat penting untuk menjaga agar budaya lokal tidak punah dan terus berkembang meskipun zaman terus berubah.

Dengan mengenalkan permainan tradisional, anak-anak belajar untuk lebih menghargai warisan budaya mereka. Mereka juga semakin paham bahwa teknologi, meskipun sangat bermanfaat, bukanlah satu-satunya cara untuk bersenang-senang. Interaksi langsung melalui permainan tradisional bisa lebih mendekatkan mereka pada kehidupan sosial yang lebih positif dan sehat.

Melalui kegiatan sosialisasi permainan tradisional, kita juga dapat mendorong kesadaran kolektif dalam masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya lokal. Para orang tua, guru, dan pihak-pihak terkait lainnya dapat berperan aktif untuk terus mengingatkan anak-anak tentang nilai-nilai luhur yang terkandung dalam permainan tradisional. Ini bukan hanya tanggung jawab generasi tua, tetapi juga generasi muda untuk melestarikan dan mewariskan budaya tersebut kepada penerus mereka.

Sosialisasi permainan tradisional menjadi langkah yang sangat penting dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah berkembangnya teknologi. Melalui kegiatan seperti ini, generasi muda tidak hanya diajarkan untuk bermain, tetapi juga untuk menghargai budaya mereka, berinteraksi secara positif dengan teman-teman, dan menjaga kebersamaan.

Dengan memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak, kita mengajarkan mereka lebih dari sekadar cara bermain. Kita mengajarkan mereka tentang pentingnya nilai sosial, budaya, dan kerja sama. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi permainan tradisional harus terus dilakukan, bukan hanya sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada gadget, tetapi juga untuk menjaga kelestarian budaya bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun