Mohon tunggu...
NASA Bercerita
NASA Bercerita Mohon Tunggu... Penulis - Bembelajar

Tulisan reminder untuk diri pribadi. Mendokumentasikan sedikit ilmu yang dipunya agar tetap hidup walau jasad ini tak lagi ada dibumi. Kalau bermanfaat silahkan diambil.....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sudah Siapkah Aku Menikah?

4 Juni 2020   17:42 Diperbarui: 4 Juni 2020   17:47 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Belakangan ini saya tertarik dengan dunia parenting, cukup banyak kelas-kelas online maupun webinar yang saya ikutin, selain saya tahu tugas seorang ibu itu bukan tugas yang ringan tujuan lainnya karena ingin mengetahui dan mencari solusi beberapa problem dalam diri saya sebagai anak.

Setelah saya belajar tentang ilmu parenting saya jadi makin sadar ternyata jadi orang tua itu kerjanya nggk boleh serampangan dalam mendidik anaknya, harus dengan kesadaran penuh dan persiapan yang matang bahkan dari sebelum seorang ibu menikah yaitu dalam memilih pasangan,  mengandung, melahirkan dan sebagainya jika ingin keturunannya menjadi generasi yang kuat.

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (Qs. An-nisa : 9)

Pada tulisan ini saya belum mau membahas tentang parenting, saya mau membahas dari bagaimana kita mempersiapkan diri menuju ke pernikahan. Data BPS seluruh Indonesia tahun 2015 mencapai 356.633 jumlah talak dan perceraian dari 1.837.185 yang menikah (https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/893)  dan penyebab perceraian paling tinggi  adalah karena ketidakharmonisan rumah tangga dan disusul faktor ekonomi, ini merupakan salah satu bentuk kurangnya persiapan yang matang sebelum menikah.

Dari masalah diatas kita bisa tau bahwa memutuskan pernikahan bukan hanya dilihat dari satu faktor saja misalnya hanya membayangkan romantismenya saja, yang semata-mata hanya karena cinta atau istilah sekarangnya bucin (budak cinta), baper melihat teman seangkatan sudah banyak yang menikah tapi perlu melihat beberapa faktor lain seperti kesiapan mental, kesiapan finansial dan lain sebagainya.

Saya termasuk orang bisa dibilang cukup baper tapi saya masih bisa mengandalikan diri dengan berpikir logis kalau setelah menikah, acara mewah, banyak keluarga, teman dekat, tamu undangan yang bahagia kasih ucapan selamat tapi setalah itu malah bikin susah dan membuat resah membuatk saya berpikir berkali-kali ketuka memutuskan untuk menikah.

Saya percaya bahwa mempersiapkan suatu hal dalam melakukan apapun adalah awal dari keberhasilah, termasuk mempersiapkan pernikahan yang merupakan misaqon gholizo (perjanjian yang kuat). Ada beberapa hal yang yang harus dipersiapkan yang aku ambil dari buku ustadz panutanku yang sudah menulis banyak sekali buku tentang pernikahan dan keluarga yaitu ustadz Cahyadi Takaryawan dalam buku beliau yang berjudul "Di Jalan Dakwah Aku Menikah". Beberapa persiapan sebelum pernikahan antara lain :

  • Persiapan moral dan spiritual

Persiapan spiritual diatandai dengan mantapnya niat dan langkah menuju kehidupan berumah tangga dengan segala konsekuensi atau resiko yang akan dihadapi paska menikah. Harus ada kesiapan dalam diri untuk membuka ruang baru  bagi intervensi seorang mitra yang bernama suami, harus mau taat kepada suami selagi tidak melanggar syariat, harus siap untuk hamil, melahirkan, menyusui dan mendidik anak agar menjadi anak yang sholih/sholihah.

Persiapan moral sebelum menikah juga hal yang sangat penting yaitu dengan meningkatkan  pengetahuan agama dan perbaikan diri secara kontinu, dizaman yang serba  teknologi sekarang sarana-sarana untuk meningkatkan pengetahuan sudah bersliweran dimana-mana tinggal pintar-pintar kita memilih tetapi disarankan untuk mengikuti pertemuan offline yang rutin karena ruhnya akan berbeda jika kita bertatap langsung. Jadi kalau ingin pasangan kita nanti shalih maka hal pertama yang harus kita lakikan yaitu mensholihahkan diri terlebih dahulu karena Allah pernag berfirman :

"Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik." (Qs. An Nur:26)

  • Persiapan konsepsional

Persiapan konseptual ditandai dengan dikuasainya berbagai hukum, etika, aturan dan pernak pernik pernikahan serta kerumah tanggaan. Seperti doa hubungan suami istri, doa mandi junub dan harus mengetahui  dengan baik dan benar pembagian peran masing-masing pihak dalam konteks rumah tangga. Harus mengetahui apa hak dan kewajiban masing-masing pihak dan juga kewajiban bersama, selain itu harus mengetahui yang menyebabkan kebaikan  sebuah keluarga sehingga belajar dan menyiapkan diri secara konseptual merupakan suatu keharusan bagi setiap pribadi.

  • Persiapan fisik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun