Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ancaman Boikot G20 dari Amerika Serikat dan Sekutunya, Indonesia Harus Membuktikan Keputusannya Pantang untuk Didikte oleh Negara Asing

12 April 2022   14:10 Diperbarui: 12 April 2022   14:18 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KTT G20 di Osaka Jepang tahun 2018 (Dok,wikipedia.org)

Kegiatan G20 yang akan dilakukan di Bali pada November tahun 2022 terus mendapatkan penolakan dan ancaman dari Negara -- Negara anggota seperti  Australia, Kanada dan Amerika Serikat. Ancamannya adalah mereka tidak akan datang atau ingin memboikot G20 di Bali, yang mana jika boikot terjadi maka itu sangat mempermalukan Indonesia di mata dunia karena Indonesia tahun 2022 menjabat sebagai presidensi G20.

Alasan boikot yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan sekutunya karena akan ada kehadiran presiden Rusia Vladimir Putin di Bali. Hal ini yang membuat Amerika Serikat cs merasa khawatir karena Rusia belum mau berhenti menginvasi Ukraina. Sebab Rusia sudah di sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat cs sehingga terkesan jika putin datang ke acara puncak G20 maka Amerika Serikat cs merasa tersinggung bahasa lainnya percuma sanksi jika Rusia masih bisa ikut G20.

Oleh karena itu, Indonesia di buat dilema mengingat yang berseteru merupakan dua Negara adidaya yang ada di Dunia. Dan masing -- masing Negara seperti Rusia dan Amerika Serikat cs juga berpengaruh terhadap ekonomi dunia. Sebab dua Negara tersebut merupakan pusat ekonomi dunia maka jika mereka berseteru akibatnya akan melahirkkan krisis ekonomi.

Dengan banyak tekanan dari Amerika Serikat cs dan Rusia, Indnesia sebagai tuan rumah dapat menginisiasi perdamaian antara Rusia dengan Ukraina segera supaya G20 di Bali sukses nanti. Sebab hanya dengan perdamaian maka G20 akan sukses acaranya, karena yang mendukung Rusia seperti Negara Korea Utara, India daan China yang merupakan menguasai ekonomi dunia hampir setengahnya.

karena China dan India menyatakan bahwa jika Rusia tidak di undang maka Negara tersebut juga tidak datang. Dan jika India , Rusia dan China tidak maka pertemuan G20 akan sia -- sia sebab Negara tersebut termasuk Negara ekonomi dunia.

Dalam hal boikot ini Indonesia harus lebih hati --hati dalam mengambil keputusan mengingat Indonesia juga bisa dijadikan oleh Amerika seperti kasus Ukraina, yang mana pertama dijanjikan dibantu namun di tinggal sendiri pada saat perang. Oleh karena itu, Indonesia harus hati -- hati dalam mengambil keputusan supaya bapak Putin tidak kecewa dan Amerika Serikat tidak jumawa. Mengingat jika terjadi gesekan dua Negara adidaya ini maka bisa jadi Indonesia akan menjadi medan pertempuran baru di dunia. Karena baik Amerika dan Rusia belum mau berhadapan langsung dengan musuhnya. Mereka lebih suka menjadikan suatu Negara kecil sebagai tempat pertempuran, yang mengakibatkan rakyat sipil menjadi korban. Contoh Suriah, Libya, Irak dan Afghanistan

Oleh karena itu, Keputusan Indonesia sebagai pemimpin G20 sangat ditunggu mengingat sekarang sudah mulai ada pertemuan antar menteri Negara -- Negara anggota G20, untuk membahas kesiapan saat acara puncak G20 nanti di Bali, tentu keputusan Indonesia harus bijaksana dan jangan sampai keputusannya terindikasi di dikte oleh Negara Asing. Karena hal itu masalah kedaulatan sebuah Negara.

Dalam hal keputusan Rusia di undang atau tidak maka Indonesia harus segera melakukan lobi diplomatik supaya ada solusi yang mungkin untuk kedua Negara besar tersebut. Karena jika tidak melalui lobi diplomatik maka yang akan ditakutkan Negara besar akan merasa tersinggung sama lain. Dan jika hal ini terjadi maka Indonesia siap --siap akan dikucilkan Dunia.

Sikap dan keputusan Indonesia harus jelas, dan jangan sampai Indonesia merasa di bayang -- bayangin oleh Negara Amerika dan Rusia. Apalagi Negara seperti Australia dan kanada mereka berdua tidak patut menganggu keputusan Indonesia.

Dan saat sudah membuat sebuah keputusan, Indonesia jangan sampai mundur dari keputusan tersebut dan harus terus maju apapun resikonya karena pada saat genting akan terlihat siapa teman dan siapa lawan yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun