Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sesaat Sesudah Sidang Sarjana, 3 Tahun Silam

31 Juli 2018   06:34 Diperbarui: 31 Juli 2018   06:48 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sidang sudah saya jalanin. Sidang sarjana merupakan tahap terakhir untuk memperoleh gelar sarjana pada perguruan tinggi negeri di Indonesia. Sidang yang sudah jalanin sudah sukses  dengan baik, karena saya mendapatkan nilai  A, oleh karena itu saya sangat bersyukur dengan keberhasilan ini. Pada saat yang sama saya juga harus menerima kenyataan bahwa orang yang saya harapkan hadir pada saat saya sidang tidak hadir. Mungkin ini nasib seorang Nasrul yang memang tidak pernah ada kebahagiaan pada saat mau siding. Saya tidak sedih. Tetapi saya banyak mendapatkan pelajaran yang salah satunya jangan pernah berharap pada orang kita selalu menyukai dia. Karena tidak pasti juga dia suka kita.

Setelah menyelesaikan sidang saya. Saya disuruh oleh dosen pembimbing saya untuk memperbaiki skripsi saya yang masih ada juga kesalahan pada beberapa penulisan. Selanjutnya saya juga harus memperbaiki abstrak saya yang masih kacau balau. Karena abstrak itu saya masih dengan pura-pura alias tidak serius. Abstrak sudah selesai diperbaiki, selanjutnya saya mencetak skripsi saya, dan setelah itu saya pulang kampung.

Setelah 10 hari lebih saya sidang. Saya pulang kampung, tujuan saya pulang kampung adalah  untuk membantu ibu saya memanen padi. Karena padi yang ditanam oleh ibu saya sudah menguning alias sudah "masak" istilah dalam bahasa Aceh. hari pertama saya di rumah saya langsung pergi ke sawah. Sawah saya tidak jauh dari rumah saya itu saya masuk dan saya mulai memanen padi, terpikir dalam benak saya bahwa enak juga pergi ke sawah. Karena enaknya pergi ke sawah dapat menghilangkan stress kuliah. Dengan pergi ke sawah rasa jenuh saya dengan rumus fisika pun sudah hilang dan saya mulai refresh lagi untuk melanjutkan S2, saya kira untuk S2 ini saya harus sedikit lebih rajin dari yang S1 dulu.

Adapun strategi yang saya gunakan untuk S2 ini adalah melakukan persiapan dengan matang tanpa melakukan kesalahan yang tidak perlu terjadi.hehhe.  S2 sesuatu yang sulit dan mungkin mustahil bagi seorang nasrul. Tetapi tidak salahkan saya mencoba peruntungan untuk mendapatkan beasiswa lagi.

Pengalaman saya selama ini dapat membuat saya semakin tegar dalam menghadapi masalah-masalah seperti gagal dan gagal mendapatkan orang yang saya sukai. Mungkin ini akibat karena diri saya terlalu menganggap remeh suatu masalah dan perasaan wanita. Tetapi itu semua bukanlah masalah besar karena saya ingin melanjutkan lagi kuliah saya sehingga saya rasa jangan dulu cinta-cintaan. Karena saya tidak bisa menggabungkan antara perasaan dan pendidikan sehingga saya akan fokus pada msalah pendidikan dulu lah.

Selama saya di kampung saya tidak pernah mendengarkan ada lowongan kerja untuk jurusan Fisika seperti saya. Oleh Karena itu saya akan  terus pergi ke sekolah , sekolah dan sekolah. Tujuannya Cuma satu ingin menjadi manusia yang bermanfaat di muka bumi. Walaupun  ilmu fisika tetapi tidak salah kan saya mempelajari salah satu  ilmu dunia yang bermanfaat bagi umat manusia ini. Ilmu fisika di kampung merupakan ilmu yang di takuti sama anak- anak sekolah dan mahasiswa. Mungkin karena mereka berpikir bahwa ilmu eksak ini banyak rumusnya sehingga mereka mencoba menghindar dengan sejauh-jauhnya. Padahal ilmu fisika ini mudah kalau  sudah dipelajari lebih dalam atau dengan belajar tekum maka ilmu fisika akan merasa mudah  orang yang mempelajari.

Saya sekarang berpikir bahwa hanya dengan sekolah saya akan mendapatkan uang. Karena jika berharap dengan bekerja, sulit sekali untuk mendapatkan lowongan kerja zaman sekarang. Oleh Karena itu saya harus menyiapkan banyak persiapan untuk menggapai cita-cita yang besar ini. Karena tidak keberhasilan tanpa usaha dan persiapan yang matang.

Selesai sarjana merupakan satu langkah menuju cita-cita saya ingin menjadi Professor di bagian Fisika. Memang cita-cita berat, tapi saya akan terus berusaha sebab bagi saya menyerah bukanlah solusi. Jadi, walaupun nanti saya akan berhenti atau mencari pengalaman bukan berarti saya berhenti. Sebab di setiap do'a saya ada selalu terselip ingin melanjutkan S2 dan seterusnya.

Akhirnya tugas saya sebagai Anak selesai dan saatnya saya berpikir untuk melanjutkan sekolah saya.  Walaupun sulit jika dipikirkan tapi itu bukan urusan saya. Karena tugas saya hanya berusaha dan hasilnya Allah swt yang menentukan semua. Amien....

Di dekasikan kepada Tim penguji yang kece-kece...ibu Gunawati, ibu Zulfalina, dan Bapak M.Syukri  Surbakti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun