Perbincangan di group sosial media "PEDULI NUNUKAN" terkait acara yang diberi label "Pesta Rakyat" menimbulkan beragam pendapat. Dari member group Peduli Nunukan yang saya amati, banyak yang menyoroti soal bakar-bakar ikan saat acara tersebut berlangsung. Beberapa member group mengatakan bahwa ikan yang dibakar jumlahnya tidak sesuai dengan yang seharusnya. Komentar lain ada juga yang mengatakan, ikan yang dibakar lebih banyak yang dinikmati oleh panitia dan keluarganya yang hadir ketimbang masyarakat yang sebenarnya lebih berhak atas acara tersebut karena acaranya diberi label "Pesta Rakyat".
Di antara komentar pedas, ada juga komentar lain yang cukup mengembirakan. Seperti misalnya, adanya panitia yang rela merogoh kocek pribadi demi memberikan pelayanan kepada warga yang belum sempat mencicipi ikan bakar. Pelayanan itu berupa sosis bakar sebagai pengganti ikan bakar yang telah habis. Alasan penitia membeli sosis karena merasa tidak tega melihat masyarakat yang mampir di tenda dengan keluhan belum mencicipi ikan bakar yang memang seharus mereka nikmati.
Pesta Rakyat yang sejatinya diperuntukkan bagi rakyat memang seharusnya mendahulukan rakyat untuk menikmati acara tersebut. Jika acaranya diberi label "Pesta Rakyat" namun yang menikmati justru bukan rakyat yang sebenarnya, maka berbagai komentar sinis atau kritikan sudah menjadi keharusan untuk diterima oleh panitia. Karena acara pesta melibatkan tim dan kesuksesan ataupun kegagalan suatu acara tidak bisa menyalahkan satu ataupun orang-orang tertentu dalam tim melainkan harus ditanggung oleh semua anggota panitia yang terlibat.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan dari "Pesta Rakyat" Nunukan, Kalimantan Uata tersebut, terlebih dulu panitia penyelenggara harus diberi apresiasi yang tinggi karena sudah bekerja. Sekalipun ada kekurangan maka itu menjadi tanggungjawab panitia secara bersama karena bekerja secara tim. Selanjutnya, panitia harus meminta maaf kepada masyarakat dan mengatakan akan menjadi kekurangan dalam acara sebagai bahan evaluasi untuk acara berikutnya.