Mohon tunggu...
Nasrin Syafika
Nasrin Syafika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

28 Oktober 2020   23:32 Diperbarui: 29 Oktober 2020   19:53 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini virus covid 19 menjadi suatu pembicaraan yang hangat. Covid-19 adalah virus yang mudah menular dan bisa dengan mudah menyebar melalui udara. Meskipun virus ini lebih banyak menyerang orang lanjut usia, virus ini juga bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Jika seseorang terjangit virus ini bisa mengalami gangguan pada sistem pernapasan dan infeksi paru-paru hingga kematian.

Dengan munculnya virus ini otomatis dapat mengganggu berlangsungnya proses belajar mengajar secara face to face oleh guru dengan siswa. Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung dengan menggunakan jaringan internet. Tugas guru pada masa-masa seperti ini tentu lebih sulit karena harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik meskipun siswa berada di rumah masing-masing. Oleh karena itu, guru dituntut bisa mengolah media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

Sistem pembelajaran di SMP Muhammadiyah 29 Paciran pada saat ini dilaksanakan melalui telepon seluler atau laptop yang harus terhubung dengan jaringan internet. Guru dapat melangsungkan pembelajaran bersama di waktu yang sama dengan memanfaatkan media sosial seperti whatsApp, telegram, instagram, zoom atau media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru  harus memastikan bahwa siswa tetap bisa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan meskipun dari tempat yang berbeda-beda.

Dalam hal ini, guru bisa menggunakan salah satu media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kesanggupan siswa. Misalkan guru menggunakan WA Group, maka guru bisa mengirimkan materi kepada siswa untuk dibaca serta penjelasan akan materi tersebut melalui voice note sebagai penunjang atas materi yang telah dibagikan agar siswa tetap bisa dengan mudah memahami materi-materi yang disampaikan oleh guru.

Dengan diterapkannya metode daring ini maka dapat dilihat bahwa baik siswa maupun orang tua siswa yang tidak memiliki telepon seluler cenderung merasa kebingungan, sehingga pihak sekolah harus ikut andil mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Solusinya siswa diberikan kelonggaran untuk melakukan pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka bisa belajar bersama di satu tempat dengan menggunakan 1 telepon seluler yang sudah tersedia jaringan internetnya.

Namun, kegagapan pembelajaran daring sering kali masih terjadi di berbagai daerah karena keadaan pandemi seperti yang sekarang terjadi di luar prediksi. Komponen-komponen penting dari proses pembelajaran daring perlu ditingkatkan dan diperbaiki lagi. Pertama, masalah jaringan internet yang kuat, kemudian hp atau laptop memadai, aplikasi dengan platform yang user friendly dan mudah diakses oleh seluruh siswa termasuk yang tinggal di desa-desa yang mana jaringan internet cenderung tidak stabil.

Selain itu, guru juga bisa menerapkan home visit method. Metode ini sama seperti home schooling. Dalam pelaksanaannya, guru mendatangi dan mengajar ke rumah siswa pada waktu tertentu. Dilansir dari Kumparan, metode ini disarankan oleh Kepala Bidang Kemitraan Fullday Daarul Qur'an, Dr. Mahfud Fauzi, M.Pd yang mana sangat pas untuk pelajar yang kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan seperangkat teknologi yang mewadahi. Dengan demikian, materi yang akan diberikan kepada siswa bisa tersampaikan dengan baik. Karena materi pelajaran dan keberadaan tugas yang diberikan bisa terlaksana dengan baik.

Menurut penulis, pemilihan media pembelajaran selama pandemi covid-19 harus dipersiapkan dengan baik dan terstruktur agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Hal tersebut harus diatur dengan baik karena proses pembelajaran selama pandemi, siswa cenderung terburu-buru dengan waktu dengan alasan menghemat kuota internet. Dibutuhkan juga peran aktif pemerintah untuk membantu para siswa agar tetap bisa melaksanakan tanggung jawabnnya sebagai siswa yang mana harus aktif mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan bantuan-bantuan yang solutif seperti memberikan kuota internet atau lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun