Dalam muqodimah kitab Irsyadul Ibad, pengarangnya yaitu Syeh Zainudin Al-Malibari ketika menyebut nama Syeh Ibnu Hajar Al-Haitami dan Syeh Zainudin bin Ali Al-Ma'bari maka dia mendo'akan "taradhi" kepada keduanya.
Attaradhi atau memintakan Ridho dengan membaca kalimat "radhiyallahu anh" artinya adalah:
اي ابعد عنه السخط بواسطة الرضاء
Semoga Allah menjauhkannya dari kemarahan karena lantaran keridhaan.
Kata Syeh Ikhsan bin Dahlan menukil pendapat Imam Ramli: itu menunjukan bahwa mendoakan taradhi kepada selain sahabat itu diperbolehkan walaupun kebanyakan kalimat itu dipakai untuk mendoakan sahabat dan untuk selain sahabat memakai istilah "attarahhim" atau memintakan rahmat dengan kalimat رحمه الله
(Manahijul Imdad 1/8)
Dalam kitabnya yang lain Siraju Thalibin, syeh Ikhsan menukil pendapat Al-Alamah Abdullah As-Syarkawi:
ويسن التراضي والترحم على الصحابة ومن بعدهم من العلماء والعباد والاخيار ولا يختص بالصحابة كذا افاده العلامة عبدالله الشرقاوي
"Sunah memintakan ridha (attaradhi) dan memintakan Rahmat (attarahim) kepada Sahabat Nabi, dan orang-orang setelah Sahabat dari para ulama, ahli ibadah serta orang-orang yang banyak kebaikannya, jadi tidak dikhususkan hanya dengan Sahabat saja"
(Siraju Thalibin 1/35)