Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tobatnya Sang Naga

6 Juli 2017   08:51 Diperbarui: 6 Juli 2017   08:56 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alkisah, di Negeri Kayara

Hiduplah Naga yang selalu ingin menjadi lebih hebat

Karena berpikir dia diciptakan dari api

Maka Tuhan pun dibakarnya

Ini zamanku, "katanya

Suatu ketika, ada seekor semut hitam menangis

Tangisannya sampai terdengar di kerajaan sang Naga

Dipanggilah para juru wartanya untuk segera pergi ke tempat asal suara itu

Belumlah matahari tersungkur, kau sudah ada disini," katanya mendongkak kepalanya

Alih-alih kau tidak kembali dengan informasi benar, maka hujam pedangku akan menggaris urat sarafmu

Pergilah!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun