Mohon tunggu...
M. Nasir
M. Nasir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Lingkungan Hidup

Hak Atas Lingkungan merupakan Hak Asasi Manusia. Tidak ada alasan pembenaran untuk merampas/menghilangkan/mengurangi hak tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memberi Salam kepada Pohon Tua

28 November 2023   09:15 Diperbarui: 28 November 2023   09:30 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan Aceh (foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay)

Memberi salam kepada pohon tua bukanlah cerita terkait pemujaan. Namun kisah ini saya alami sekitar tahun 2017 silam. Ketika itu saya bersama beberapa rekan masuk hutan untuk satu agenda penting, yaitu mencari fakta sebuah kasus kerusakan hutan.

Kisah ini terjadi di hutan Aceh, tepatnya dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Untuk mendampingi kami sampai ke lokasi tujuan, kami ajak seorang pawang hutan yang merupakan warga kampung terakhir berbatasan dengan hutan.

Secara umum masyarakat mengenal beliau sebagai pawang hutan. Tentunya pada saat dinobatkan sebagai pawang hutan beliau paham betul akan kondisi hutan. Tidak hanya paham kondisi, seorang pawang Hutan juga punya kemampuan mengendalikan jika terjadi sesuatu di hutan.

Beliau selain berprofesi sebagai pawang hutan, kesehariannya mata pencaharian beliau adalah mencari rotan. Sudah pasti wilayah yang akan kami kunjungi merupakan wilayah jajahan beliau.

Sekitar seminggu saya bersama tim berada di hutan. Kami buat kemah dimana waktu malam tiba. Lebih memilih lokasi yang dekat dengan sumber mata air. Sehingga kebutuhan air bisa terpenuhi, juga yang hobi mancing bisa tersalurkan.

Dihari ketiga perjalanan kami. Dalam perjalanan sang pawang berkata, nanti ketika kita sampai di pohon besar itu maka kita berikan salam, meskipun secara kasat mata tidak tampak siapa-siapa disana. Sambil menunjukkan satu pohon besar yang baru kelihatan rimbun dedaunan. Jaraknya dengan kami sekitar satu kilometer.

Tanpa bertanya kenapa, perjalanan setapak terus kami lanjutkan. Sesuai amanah pawang hutan, ketika kami sampai di pohon tersebut, masing-masing kami berikan salam. Assalamualaikum...

Tentunya tidak ada yang menjawab. Kemudian sang pawang Hutan meminta kami untuk istirahat sejenak dibawah pohon tua itu. Pohon tua itu kelihatan lebih tinggi dan besar dibandingkan pepohonan lain yang ada di sekitar lokasi.

Dibawah pohon terlihat bekas tempat orang istirahat, ada banyak bekas kertas dan plastik.

Kira-kira habis sebatang rokok, kami lanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan sang pawang hutan bercerita. Kenapa kita tadi memberikan salam di pohon tua itu. Jadi begini, banyak orang luar dan terkadang ada juga warga terdekat mencari rotan atau jernang di kawasan hutan ini. Terkadang mereka berminggu-minggu dalam hutan. Tidak sedikit dari mereka yang kesasar dalam hutan. Tidak tahu lagi jalan pulang, terlebih bagi mereka yang baru jelajah hutan rimba ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun