Mudik telah menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan lebaran, baik pada hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Bagi saya, momen ini selalu dinantikan karena memberikan kesempatan untuk kembali ke kampung halaman di Takengon, Aceh Tengah.
Biasanya, saya memilih untuk mudik pada hari pertama lebaran dengan tujuan menghindari kemacetan dan tidak mengganggu aktivitas puasa. Perjalanan dari Kota Banda Aceh menuju Takengon memakan waktu sekitar 8 jam. Meskipun harus menempuh perjalanan yang cukup panjang, perjalanan ini terasa menyenangkan berkat keindahan alam di sepanjang rute yang menyuguhkan pemandangan yang menarik dan menyegarkan mata.
Sesampainya kami di kampung halaman, nuansa lebaran begitu terasa. Keluarga yang telah lama menunggu menyambut kami dengan penuh kehangatan, menambah kebahagiaan di hari kemenangan ini. Selain bersilaturahmi dengan sanak saudara dan kerabat, kami juga memanfaatkan libur panjang lebaran untuk menikmati keindahan Takengon.
Beberapa destinasi menarik yang kami kunjungi antara lain Danau Laut Tawar, Pantan Terong, Arung Jeram Lukup Badak, Dermaga Pante Menye, dan Buntul Rintis. Setiap tempat menyajikan pesona yang khas, menjadikan perjalanan ini semakin berkesan. Di kota yang indah ini, setiap momen bersama keluarga besar menjadi pengalaman berharga yang akan selalu saya ingat.
Mudik bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan emosional yang mempererat hubungan dengan keluarga dan kampung halaman. Meskipun pada akhirnya harus kembali ke Banda Aceh setelah libur lebaran usai, kenangan yang tercipta akan selalu tersimpan sebagai bagian tak terlupakan dalam hidup.
Bagi kalian yang sedang dalam perjalanan mudik, semoga sehat selalu dan selamat sampai di kampung halaman untuk bertemu orang-orang tercinta😊.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI