Mohon tunggu...
Oscarnoise
Oscarnoise Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Future is on your hand

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sampah Berharga

27 Januari 2019   05:16 Diperbarui: 27 Januari 2019   05:59 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sembarangan. Kata yang didengar serasa sumbang di telinga manusia. Apapun yang mengenai "Sembarangan" selalu dapat diprediksi bahwa itu adalah kegiatan yang kurang etis untuk dipandang. Buang air kecil sembarangan, dimana masih banyak dilakukan oleh kaum pria sebagaimana halnya banyak ditemukan di lokasi terminal. Parkir sembarangan, dimana banyak media massa yang melaporkan berita di sejumlah tempat, utamanya di lokasi pasar, masih sering ditemukan parkir kendaraan ilegal yang pada akhirnya Satpol PP dan pihak dinas perhubungan yang menangani masalah transportasi bertindak keras dengan mengempeskan dan menderek kendaraan yang parkir sembarangan. Ada lagi terkait sembarangan, yaitu buang sampah sembarangan. Di negaraku ini, Indonesia, sudah tak heran lagi bahwa sampah adalah musuh bagi manusia, khususnya lingkungan. Serpihan kaca, plastik, hingga ranting dan daun yang jatuh dari pohon bisa membuat keindahan lingkungan menjadi dipandang sebelah mata sehingga dapat berpengaruh terhadap kelancaran aktifitas manusia.

Sebenarnya hal ini tidak perlu menjadi perhatian lebih bila masyarakat sekitar sadar dan mampu berpikir terhadap perilaku yang menyimpang ini. Walaupun tak ada realisasi hukuman atau sanksi dari peraturan yang telah dibuat oleh pemerintahan setempat, tetapi tak patut rasanya membuang sampah sembarangan itu dilakukan. Pemerintah sudah berusaha menyediakan tempat sampah sesuai fungsinya di setiap tempat dimana obyek sampah akan banyak ditemukan. Namun, sangat memprihatinkan kelakuan oknum yang tak sadar bahwa dia telah mengotori bumi ini. Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat menarik dan nyaman untuk dikunjungi justru fakta berbicara bahwa sampah masih berserakan dan menjadi masalah dalam kehidupan.

Rekomendasi yang perlu dilakukan bahwa perilaku buang sampah sembarangan di jalan raya sudah saatnya diganti dengan kalimat "Sampah Berharga Bagi Kehidupan." Mengapa dikatakan seperti itu? Karena sudah saatnya timbul kesadaran yang lebih atas perilaku yang menyimpang itu dengan saling mengingatkan antarmanusia bahwa kebersihan akan lebih membantu kita dalam berkehidupan, termasuk memenuhi keuangan rumah tangga. Ada lebih baiknya otak kita berpikir untuk mengumpulkan sampah, bukan lagi membuang sampah secara sembarangan. Reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi), dan Recycle (mendaur ulang). Betapa bermanfaatnya sampah dalam kehidupan bila ketiga cara itu kita gunakan. Membantu keuangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup, menciptakan lingkungan yang nyaman, sampai mengurangi pencemaran baik tanah, air, dan udara akan dapat kita rasakan ketika manusia sudah berpikir bahwa perilaku {memanfaatkan > membuang} sampah secara sembarangan.

Untuk itu hendaknya mengajak pada khalayak sekalian agar lebih peduli dan SADAR terhadap lingkungan sekitar. Jauhi perilaku buang sampah sembarangan. Mari ciptakan kehidupan yang manfaat dan mendukung setiap aktifitas manusia. Sehingga kenyamanan dapat kita rasakan dalam kehidupan yang berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun