Mohon tunggu...
Nardi Hidayat
Nardi Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

Nardi Hidayat , President Director PT Jendela Nusantara, bergerak dibidang pelatihan luar ruangan (Outdoor Training) Spesialis di bidang Corporate Improvement dan Team Building Telah melatih lebih dari 500 Perusahaan dan Organisasi Konseptor of HITS Development Program Konseptor of Creatificient

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

''Dare to Change''

4 Januari 2018   14:17 Diperbarui: 4 Januari 2018   14:45 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BERANI BERUBAH ITU......HARUS!!

Satu satunya yang tidak berubah di dunia ini adalah perubahan itu sendiri. Selama masih ada kehidupan akan tetap ada perubahan.

 Satu kenyataan pahit yang harus kita terima adalah setiap kita pasti berubah.

Yang tidak berubah akan dipaksa oleh alam semesta untuk berubah. Perubahan itu bukan masalah suka-tidak suka atau mau-tidak mau namun lebih kepada siap atau tidak siap. Bagi yang siap maka dia akan mampu berubah duluan, menyesuaikan terlebih dahulu, dan akhirnya mengambil posisi jauh lebih nyaman dari yang berubah belakangan, itupun berubahnya juga karena terpaksa.

ILUSTRASI

Satu cerita yang menarik mengenai teman saya, Kita sebut saja beliau dengan nama bekennya yaitu :  Paijo.

Paijo adalah orang yang melankolis dengan romantisme masa lalu yang kuat dan keyakinan teguh yang melebihi apapun. 

Dalam bahasa lain : Lebay, Kudet, dan Ngeyel.

Dia meyakini bahwa smartphone adalah glitch atau kesalahan yang diciptakan manusia era ini. Satu-satunya handphone yang dia pakai sampai dengan tahun lalu, 23 Desember 2017 adalah HP Nokia 8310 yang entah kenapa menjadi sangat kuat dan powerful seakan tidak lekang oleh waktu dan zaman (saya heran karena hp itu tidak punah seperti teman-temannya yang kebanyakan sudah menyusul penciptanya).

            Paijo seringkali berkilah bahwa keteguhannya tidak memakai smartphone adalah demi tujuan kemanusiaan, yaitu memulihkan peradaban manusia menjadi makhluk sosial kembali dan bukan makhluk menunduk (orang yang senantiasa bermain smartphone biasanya menunduk saat berjalan)  seperti yang banyak disebarkan di media sosial.

            Singkat cerita, "Pertobatan" Paijo terjadi saat pekerjaannya mulai menuntut kecepatan, klien-kliennya tidak mau lagi menunggu lama, untuk paijo bisa membuka laptop dan mengirim berkas-berkas. Kompetitornya sudah mengirimkan penawaran lewat PDF di Whats App. Tuntutan zaman yang pada akhirnya mengalahkan idealisme dan keteguhan hati seorang paijo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun