Semarang, 3 Oktober 2025 ---Hari ini menjadi salah satu momen yang bermakna bagi saya sebagai akademisi Universitas Negeri Semarang (UNNES). Saya berkesempatan untuk menyerahkan hasil karya saya berupa buku ajar berjudul MESTARI (Mengenal Sendi Melalui Tari) kepada Kepala Sekolah SD Pancasila, Ibu Sumiyarsih, S.Pd. Kegiatan ini merupakan bagian dari bakti akademisi UNNES dalam mendukung inovasi pembelajaran di sekolah dasar.
Buku MESTARI saya rancang sebagai upaya untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih kontekstual dan menyenangkan bagi siswa. Dalam buku ini, saya menggabungkan konsep pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), khususnya tentang sistem gerak manusia (rangka, sendi, dan otot), dengan seni tari daerah. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga diajak untuk mempraktikkan langsung gerakan tari guna memahami fungsi sendi dan otot dalam kehidupan sehari-hari.
Saya percaya bahwa pembelajaran yang menghubungkan ilmu pengetahuan dengan seni akan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Anak-anak dapat mengembangkan pemahaman ilmiah sekaligus melatih keterampilan motorik, kreativitas, serta apresiasi terhadap budaya bangsa. Buku MESTARI diharapkan bisa menjadi salah satu sarana belajar yang membuat pelajaran IPA terasa lebih dekat dengan kehidupan nyata dan budaya lokal.
Penyerahan buku ini disambut hangat oleh Ibu Sumiyarsih, S.Pd., Kepala SD Pancasila. Beliau menyampaikan bahwa sekolah akan terus menerapkan hasil karya ini untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa, sekaligus menanamkan nilai-nilai apresiasi terhadap seni dan budaya sejak dini. Saya merasa sangat bahagia dan terharu mendengar apresiasi tersebut.
Melalui kegiatan bakti akademisi ini, saya semakin yakin bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah dasar sangat penting dalam menghadirkan pendidikan yang inovatif dan berkarakter. Sebagai bagian dari UNNES, universitas yang dikenal dengan semangat konservasinya, saya ingin terus berkontribusi dalam mengembangkan model pembelajaran yang tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga memperkaya jiwa dan budaya peserta didik.
Semoga karya kecil ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi dunia pendidikan dasar dan menjadi inspirasi bagi para pendidik lainnya untuk terus berinovasi dalam mengajar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI