Mohon tunggu...
Na Ra
Na Ra Mohon Tunggu... Freelancer - Brave

Siapa yang bersungguh sungguh maka ia akan dapatkan. Be brave and action Mimpimu sedikit lagi tercapai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beauty Privilege untuk Cameron Harren

7 Juli 2021   09:53 Diperbarui: 7 Juli 2021   15:20 1754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru baru ini tersebar di dunia maya tentang video  seorang remaja bernama Cameron Herren yang di hukum 24 tahun karena kesalahannya menabrak seorang ibu dan bayinya hingga tewas. Kejadian tersebut terjadi pada 2018,saat itu cameron masih berumur 18 tahun sehingga hukumannya ditangguhkan.dan 2021 cameron mulai menjalankan hukumannya.

Yang menarik adalah banyak netizen yang lebih kasihan pada Cameron dibandingkan dengan suami korban yang kehilangan istri dan anaknya.  Penyebabnya adalah karena Cameron memiliki wajah rupawan sehingga mereka menganggangap bahwa hukaman tersebut tak pantas untuk Cameron.

Disini semakin jelas bahwa beauty privilege sangat mempengaruhi keadaan seseorang walaupun tak semua seperti itu namun hampir semua orang meyakini hal tersebut. hal inilah terkadang membuat rasa kemanusiaan seseorang hilang. Dalam buku yang berjudul The Beauty Bias, profesor hukum Universitas Stanford Deborah Rhode mengkritik bagaimana wanita menganggap penampilan mereka sebagai bagian penting dari citra diri mereka. Rhode berpendapat bahwa semakin banyak wanita yang berfokus pada peningkatan penampilan, semakin sedikit mereka memikirkan orang lain. 

Paras rupawan yang menjadi standarisasi di masyarakat terjadi karena kita selalu ditampilkan di TV, majalah, dan papan reklame yang  menampilkan kulit putih, paras rupawan, badan ideal dan menarik. sebenarnya hal itu tidak menjadi masalah untuk sebagian orang akan tetapi bisa menjadi permasalah jika terjadi diskriminasi dengan orang yang memiliki paras yang biasa, apalagi di dunia kerja, sekolah, dan masyarakat yang sudah menjadi budaya bahwa orang dengan paras rupawan selalu memiliki hak istimewa.

Hal tersebut tak seharusnya terjadi karena akan menimbulkan efek negatif yang berkaitan dengan hak asasi manusia, dimana hal tersebut merugikan mereka  yang memiliki paras yang biasa bahkan jauh dari berpenampilan menarik. padahal belum tentu, mereka yang berpenampilan biasa saja tidak mempunyai bakat dan pemikiran cerdas. inilah beauty privilege yang sudah menjadi budaya di masyarakat yang secara tidak sadar menyelewengkan Hak Asasi Manusia untuk mendapatkan perlakukan yang sama dimata hukum atau pelayanan publik lainnya.

Tidak masalah jika memang mengagumi seseorang karena parasnya akan tetapi bila orang tersebut melakukan sebuah kesalahan  dimata hukum maka jangan sampai menghilangkan Hak Asasi Manusia orang lain yang direnggut akibat perbuatannya tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun