Mohon tunggu...
Sosbud

Jauhkan Rokok dari Anak-anak

23 Juni 2012   01:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:38 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat postingan ini di tulis, kejadiannya baru saja terjadi.  Seorang anak berusia 4 tahun tetangga sebelah rumahku terdengar menangis kuat-kuat. Memang anak ini biasa menangis, namun kali ini tangisannya terdengar begitu kuat di selingi jeritan memohon ampun. Karena terasa agak "aneh" akupun keluar rumah dan bertanya kepada orang terdekat dari keluarga tersebut,

"apa yang terjadi dengan Budi (bukan nama sebenarnya)?"...

Orang ini menjawab, "Budi sedang dimarahi mamanya tante..."

"memangnya kenapa?" tanyaku lagi

"tadi mamanya melihat Budi sedang coba2 merokok..."

OMG...kok bisa?!...anak usia 4 tahun coba2 untuk merokok?!...

Sangat sedih rasanya mendengar jawaban dari salah orang kerabat Budi tersebut.

Sang ibu merasa terpukul melihat anaknya yang masih berusia 4 tahun sudah coba-coba untuk merokok. Sambil menangis ia marah besar pada Budi dan sang ayah yang merokokpun ikut-ikutan marah pada Budi, yang mungkin saja melihat betapa nikmatnya sang ayah menghisap batang rokok dan memainkan asapnya dengan membentuk menjadi huruf  "O" melalui bibirnya ataupun mengeluarkan asapnya melalui hidung.

Mungkin saja bagi Budi itu adalah suatu hal yang menarik, lucu dan menyenangkan sehingga ia terdorong untuk mencoba hal yang dilakukan ayahnya tersebut. Dan tanpa disadari sang ayah, ia telah mengajarkan hal-hal yang sesungguhnya tidak berguna bagi kehidupan Budi.

Saya bukan anti pada perokok, tetapi kejadian ini mengingatkan kita untuk berhati-hati jika kita sebagai orang tua melakukan sesuatu di hadapan anak. Anak adalah peniru yang ulung dan punya rasa keingintahuan yang luar biasa. Ayah dari anak ini adalah perokok, begitu pula dengan om-omnya di rumah tersebut yang nota bene adalah orang dewasa yang juga merokok. Jika memang kebiasaan merokok belum bisa dihentikan,  merokoklah di tempat yang jauh dari anak2 bahkan sebisa mungkin tidak dihadapan mereka.

Bebaskan masa depan anak-anak kita dari hal-hal yang dapat merusak kesehatan dan diri mereka secara keseluruhan. Bukan hanya rokok, tetapi juga tontonan, bacaan dan segala hal di sekitar kita yang sekiranya tidak pantas bagi perkembangan anak-anak kita...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun