Saya mulai saat masa-masa SMA di mana pada saat itu saya masih kelas 10, pada saat itu awal masuk kelas Saya belum memiliki teman dan akhirnya Saya memutuskan untuk duduk sendiri di bangku depan sambil mendengarkan musik dari ponsel saya, Lalu tiba-tiba ada seseorang anak yang mengajak saya berkenalan awalnya saya sangat tidak nyaman dengan kehadirannya tapi setelah dipikir-pikir saya juga membutuhkan teman di kelas ini jadi saya menerima ajakan perkenalannya.
Tibalah saat pembelajaran dimulai saya duduk bersama teman saya yang bernama Ailsa, di bangku kelas 10 Saya pernah beberapa kali di kucilkan oleh beberapa teman nya bahkan dari mereka pernah mengatakan bahwa saya seperti orang gila hanya karena saya tersenyum dan tertawa saat bermain ponsel.
Saya berusaha tidak terlalu memikirkan hal itu dan berusaha untuk tidak mempedulikan sekitar saya karena bagi saya yang paling menyenangkan saat itu adalah menyendiri, sampai di mana saat virus Corona muncul di Indonesia pada saat itu saya masih kelas 10 akhir semester 1.
Sama dua setengah tahun saya melakukan pembelajaran daring di rumah dimulai saat kelas 10 semester 2 hingga kelas 12 semester awal, pada saat itu diadakan tatap muka untuk pertama kalinya setelah kelas 11 full melakukan daring di di rumah, Tentunya saya tidak mengenal beberapa teman saya di kelas 12 ini dikarenakan sekolah mengacak siswa dari kenaikan kelas 10 ke kelas 11 jadi kelas 12 saya belum mengenal beberapa teman saya.
Dan kebetulan teman saya dari Kelas 10 satu kelas dengan saya nama dia bening, pada saat itu angka kematian covid sudah mulai Merda dan pemerintah memutuskan untuk melakukan tatap muka pembelajaran sekolah dan disaat yang sama saya kembali untuk bersosialisasi dengan teman-teman baru saya di kelas 12.
Saya memiliki teman yang tidak lumayan banyak hanya ada Bening, Angel, Aisyah, Gladis, dan Devian mereka adalah teman-teman saya di kelas 12, kita berlima selalu bersama-sama bahkan untuk satu kelompok pun kita selalu bersama, bercanda bersama, berdiskusi bersama dan untuk hal-hal yang lainnya.
Saya merasa senang di kelas 12 ini saya memiliki teman yang bisa saya ajak berbicara bercanda Dan saya merasa tidak kesepian lagi Seperti yang saya rasakan pada saat saya kelas 10, bahkan kita berlima selalu mengambil foto, video random, dan masih banyak yang lainnya.
Bahkan sering sekali kita berkumpul di Satu meja hanya untuk memakan bekal dari rumah dan bercerita tentang hal-hal lucu, menurut saya itu adalah sebuah memori yang saya dapatkan di SMA dan susah untuk dilupakan sampai kapanpun itu.
Hingga akhirnya kami lulus dari SMA dan memulai kehidupan kami masing-masing, Saya, Bening, Aisyah, dan Gladis memutuskan untuk memandikan kuliah sedangkan Angel dan Devian memutuskan untuk melanjutkan kerja, sebenarnya mereka ingin sekali memberikan kejenjang yang lebih tinggi tapi karena adanya keterbatasan biaya akhirnya mereka mengurungkan niat mereka dan memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu.
Saya berkuliah di Prodi S1 ilmu Gizi UNUSA, Gladis berkuliah di Prodi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran UNESA, lalu Bening dan Aiysah S1 Ilmu Hukum UNESA. Walaupun kita berlima berpencar tapi sesekali jika ada waktu luang kami janjian untuk bertemu dan berkumpul hanya sekedar bertukar cerita.
Saya bersyukur sekali di kelas 12 Â kenangan yang sangat berkesan bagi saya.
Nandita cahyani putri
2330022038
S1 Ilmu Gizi
Fakultas Kesehatan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Tugas UTS Bahasa Indonesia
