Mohon tunggu...
Nanda Yogi Zaliarisma
Nanda Yogi Zaliarisma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa pendidikan yang hobi dengan dunia tulis menulis, memiliki cita-cita menjadi pengajar, dan memiliki ketertarikan pada dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terima Kasih Guru atas Semua yang Telah Kau Berikan

6 Desember 2023   21:53 Diperbarui: 6 Desember 2023   22:27 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Guru adalah salah satu sosok yang sangat berjasa. Mereka mengajarkan berbagai hal kepada anak didiknya dan memberikan ilmu dalam ranah pendidikan, baik formal, informal, maupun norformal. Fokus seorang guru adalah membelajarkan anak didiknya hingga menjadi pandai dan terpelajar.

Guru dengan sabar mendidik murid-muridnya hingga dapat memahami apa yang mereka ajarkan. Dengan harapan besar, ilmu tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari muridnya. Guru tidak mengungkit-ungkit apa yang telah mereka beri. Semua dilakukan guru dengan ikhlas, sabar, dan semata-mata diniatkan untuk memberikan ilmu kepada siswanya agar bermanfaat dalam kehidupan.

Pada jenjang Taman Kanak-kanak (TK) seorang guru bertanggungjawab atas semua hal mengenai anak didiknya di sekolah. Guru mengajarkan ilmu sekaligus merawat muridnya; menguasai kelas; menangani seluruh permasalahan murid; dan hal-hal lainnya yang mungkin terjadi di lingkungan belajar. Semua itu tentu membutuhkan kesabaran terlebih anak-anak diusia TK masih cukup sulit untuk dikondisikan layaknya anak-anak yang jenjangnya sudah lebih tinggi.

Saat memasuki usia Sekolah dasar (SD), tanggung jawab yang dimiliki guru juga akan lebih besar. Pada jenjang ini, guru sudah tidak sepenuhnya menguasai kelas, tetapi siswa sudah memiliki hak aktif dalam belajar. Guru harus dapat menyesuaikan karakteristik anak didiknya dalam suasana belajar; mendidik sikap dan perilaku murid; mengajarkan pembelajaran agar mencapai tujuan pendidikan. 

Pada jenjang ini, anak-anak menjadi lebih aktif untuk mengeksplor banyak hal, sehingga guru juga akan lebih ekstra dalam mengawasi muridnya. Hal ini dikarenakan sedikit kelalaian dapat memberikan dampak pada agresivitas sikap dan perilaku siswa. Perlu diketahui bahwa mendidik murid di dalam kelas dengan pola pendidikan yang sedikit banyak berbeda dengan orang tua bukanlah hal yang mudah.

Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), guru memaksimalkan pengawasannya. Pendidikan yang diberikan, ilmu-ilmu yang diajarkan juga akan lebih meluas. Anak muridnya mulai menginjak usia remaja, di mana mereka akan tertarik untuk mencoba-coba. Oleh karena itu, guru menyesuaikan dirinya untuk dapat menjadi teman, kakak, sahabat, dan tentu saja guru mereka.

Selanjutnya, memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), guru menjadi orang yang mengerti anak muridnya. Mengatahui kebutuhan belajar mereka dan mendampingi perkembangan menuju kedewasaan murid di sekolah. Selain menjadi guru yang mengajarkan ilmu berkaitan dengan pendidikan, guru juga harus dapat menjadi teman, sahabat, kakak, dan orang terdekat mereka. Pada masa ini, guru mengantar dan mendampingi muridnya untuk memilih jalan kehidupan mereka yang selanjutnya, misal berkuliah, bekerja, menikah, bahkan memilih jalan kehidupan yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun