Mohon tunggu...
nandar okta
nandar okta Mohon Tunggu... I don't repeat - Clayton Snyder

It won t always be easy, but always try to do what s right.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

FIK UI bentuk "Gerakan Mutasi Covid-19" pada Anak di Panunggangan Barat

31 Desember 2020   01:39 Diperbarui: 31 Desember 2020   01:58 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Upaya pencegahan dan promosi kesehatan mengenai Covid-19 masih terus digencarkan terutama di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini. Tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), dipimpin dosen FIK UI, Dr. Hanny Handiyani, SKp., MKep bersama Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan FIK UI (Tomy Suganda, Syarifatul Izza, Maria F.V Boro, Rita Setianingrum, Lia Dwi Jayanti serta Tsania Ayu Zaharany) telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) bertajuk MUTASI atau Pemutusan Rantai Infeksi COVID-19 pada anak-anak SDN 1 Panunggangan Barat, Kota Tangerang, Banten.

"Kegiatan ini bekerja sama dengan Kelurahan dan Puskesmas setempat, bersamaan dengan program pemberian vaksin rutin yang dilakukan oleh Puskesmas Panunggangan Barat kepada 27 siswa-siswi kelas 5 SD. Kegiatan ini dikemas melalui pemutaran video 'MUTASI" yang berisi pembelajaran terkait upaya mencegah infeksi Covid-19 tentang cara membersihkan tangan, menggunakan masker dengan baik dan benar, serta menerapkan etika batuk bersin. Selain itu, pembelajaran juga dilakukan melalui demonstrasi secara langsung" ujar, Maria F.V Boro.

Alasan penggunaan video pembelajaran menurut Hanny Handiyani karena "pembelajaran pada usia anak-anak harus menyesuaikan dengan kesenangan anak-anak. Video yang dikreasikan oleh tim pengmas selain mengandung pesan kesehatan yang positif tentang upaya anak mencegah Covid-19 juga dapat menghibur anak-anak". Untuk meningkatkan retensi pemahaman anak terkait hal yang telah dipelajarinya melalui video, kegiatan dilanjutkan dengan mendemonstrasikan secara langsung tentang cara membersihkan tangan, penggunaan masker yang baik dan benar, serta mempraktikkan etika batuk bersin. Anak-anak selanjutkan mempraktikkan hal yang didemonstrasikan dan dinilai kemampuannya melalui pre-post test. Upaya ini dilakukan untuk memastikan efektifitas penyerapan pembelajaran terkait Covid-19 pada anak-anak melalui pengmas MUTASI. Semua anak mendapatkan nilai optimal dan mampu mempraktikkan keterampilan yang dipelajarinya.

Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi agen perubahan perilaku pencegahan Covid-19 kepada keluarga dan teman-teman sebaya di lingkungan sekitar. "Sebagai upaya sustainability program, dibentuklah Duta Gerakan Mutasi yang terdiri dari 3 siswa yaitu Asyraf Raihan, Ahmad Rifai, dan Maudi Andini. Duta gerakan mutasi dapat menjadi penggerak teman-temannya untuk melakukan kegiatan AKB itu. Selain adanya Duta Gerakan MUTASI, Ibu Holihah yang merupakan guru dan wali kelas juga terpilih sebagai pembimbing dan kader utama Gerakan MUTASI Covid-19 pada anak-anak" ujar Syarifatul Izza

Kegiatan ini berangkat dari semakin tingginya angka kasus Covid-19 di Kota Tangerang yang merupakan salah satu kota layak anak di Indonesia. Berdasarkan data per-November 2020, di kota Tangerang didapati 2555 kasus terkonfirmasi Covid-19, dengan rincian dalam perawatan 264, sembuh 2328 dan 73 meninggal. Anak-anak merupakan salah satu kriteria orang yang rentan pada Covid-19, sehingga kegiatan ini sejalan dengan program Kota Tangerang sebagai kota layak anak.

Fokus Tim Pengmas FIK UI yang sayang anak juga tergerak untuk terjun langsung memberikan pembelajaran melalui "Gerakan MUTASI Covid-19". "Kami melihat selama ini edukasi secara khusus pada anak-anak masih belum menjadi fokus utama. Untuk itu kami berupaya dengan menargetkan anak-anak untuk dilakukan pembelajaran melalui video edukasi dan demonstrasi untuk memperkuat dan membiasakan praktik kebersihan yang baik dalam jangka panjang, sebagai upaya pemutusan rantai infeksi COVID-19," pungkas Tomy Suganda.

Siswa-siswi peserta Program MUTASI pada akhir kegiatan di akhir November 2020 ini mendapatkan goodie bag berisi media untuk mengajarkan kembali ke teman sebaya dan keluarganya berupa buku saku MUTASI, masker, handsanitizer, serta simbol gerakan mutasi Covid-19 berupa stiker. Selain itu pihak sekolah juga diberikan buku pedoman MUTASI dan Ibu Holihah yang terpilih sebagai kader utama. Harapannya, hal-hal tersebut dapat menjadi bekal untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan baru yang didapat untuk membagikannya pada orang lain di sekelilingnya.

Ayo giatkan MUTASI, Upaya Pemutusan Rantai Infeksi COVID-19 sebagai bagian dari Adaptasi Kebiasaan Baru di masa pandemik... Salam sehat dan selamat...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun