Tembilahan, ibu kota Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, memiliki potensi besar dalam pengembangan kewirausahaan lokal. Letaknya yang strategis di pesisir timur Pulau Sumatra serta kekayaan sumber daya alam,khususnya kelapa, menjadikan daerah ini sebagai salah satu kawasan yang berpeluang besar untuk berkembang secara ekonomi melalui sektor usaha kecil dan menengah
(UKM). Dengan didukung oleh semangat masyarakat yang mulai beralih dari sektor tradisional ke sektor kreatif dan produktif, Tembilahan tengah menjadi lahan subur bagi tumbuhnya berbagai bentuk kewirausahaan.
Salah satu potensi utama yang bisa dikembangkan adalah pengolahan kelapa. Tembilahan dikenal sebagai penghasil kelapa terbesar di Riau, namun sebagian besar produk masih dijual dalam bentuk mentah. Usaha pengolahan kelapa menjadi produk turunan seperti minyak kelapa murni (virgin coconut oil), briket batok kelapa, atau makanan olahan berbasis kelapa menjadi peluang yang sangat menjanjikan. Menurut penelitian oleh Yulia dan Suryani (2023) dalam Jurnal Pengembangan Ekonomi Lokal, UMKM pengolahan kelapa di Tembilahan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat hingga 45% dalam kurun waktu dua tahun. Hal ini menunjukkan bahwa potensi lokal yang dimanfaatkan secara inovatif dapat memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi daerah.
Selain itu, sektor kuliner khas daerah juga memiliki potensi yang besar. Tembilahan memiliki sejumlah makanan tradisional yang khas seperti lempuk durian, keripik kelapa, serta berbagai olahan hasil laut.
Mendirikan usaha kuliner yang mengusung konsep lokalitas namun dikemas secara modern bisa menjadi daya tarik tersendiri, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Seperti dicontohkan dalam studi oleh Ramadhan et al. (2024) dalam Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, pelaku usaha kuliner tradisional yang memanfaatkan media digital untuk promosi berhasil meningkatkan jangkauan pasarnya hingga ke tingkat provinsi dan nasional.
Digitalisasi juga menjadi faktor kunci dalam mendukung perkembangan kewirausahaan Di Tembilahan. Akses terhadap internet yang semakin baik membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk memasarkan produk melalui platform digital seperti marketplace, media sosial, maupun aplikasi pesan-antar. Ini terbukti efektif dalam meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang lebih luas.
Generasi muda di Tembilahan mulai terlibat aktif dalam sektor ini, terutama dengan munculnya start-up berbasis layanan dan produk kreatif.
Tak kalah penting, sektor jasa juga memiliki potensi besar, khususnya di bidang transportasi air, pendidikan informal, serta pelatihan keterampilan. Mengingat sebagian wilayah Tembilahan masih mengandalkan transportasi sungai, maka pengembangan layanan jasa logistik berbasis sungai yangefisien dapat menjadi peluang yang menjanjikan. Peluang ini juga didukung oleh peningkatan kebutuhan masyarakat akan efisiensi distribusi barang dan jasa ke daerah-daerah pesisir dan pulau-pulau kecil sekitar.
Namun, untuk mendukung tumbuhnya kewirausahaan di Tembilahan, dibutuhkan sinergi
antara pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan komunitas bisnis. Pelatihan kewirausahaan,
kemudahan akses permodalan, serta pendampingan usaha menjadi aspek yang krusial agar potensi
yang ada bisa dioptimalkan. Program-program seperti pelatihan berbasis kompetensi dan inkubasi
bisnis yang digagas oleh Dinas Koperasi dan UKM dapat menjadi jembatan bagi masyarakat lokal
yang ingin memulai atau mengembangkan usahanya.
Referensi:
Yulia, D., & Suryani, R. (2023). Peningkatan Pendapatan Melalui Usaha Pengolahan Kelapa di
Tembilahan. Jurnal Pengembangan Ekonomi Lokal, 12(1), 45-57.
Ramadhan, F., Hidayat, M., & Lestari, D. (2024). Strategi Digitalisasi UMKM Kuliner Tradisional di
Wilayah Pesisir Riau. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 9(2), 78-90.