Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pola Pikir Berkembang dan Pertaruhan Masa Depan

15 Mei 2022   19:28 Diperbarui: 18 Mei 2022   04:51 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Joseph Frank on Unsplash   

Pernahkah kamu sering memberikan harapan palsu ke diri kamu sendiri dengan mengatakan “tidak apa-apa kok, kalau aku tidak bisa bahasa Inggris,” atau misalnya “tidak apa-apa kok, kalau kita tidak punya cukup pengalaman kerja,” kalau kamu sering mengatakan ke diri kamu sendiri seperti itu, saya khawatir kamu berjalan ke arah yang mata angin yang menyesatkan.

Saya banyak melihat pesan-pesan motivasi kosong seperti itu berseliweran di media-media sosial saat ini. Motivasi yang jelas salah kaprah dan hanya akan mendorong kamu ke arah pinggiran dunia yang saat ini sudah tidak bergerak linear.

Lantas apa alasannya kita tidak boleh berpikiran begitu? Begini, kita hidup di era yang bukan lagi penuh dengan persaingan dengan orang lain, kita saat ini hidup di era dimana kita bersaing dengan diri sendiri.

Jadi, bagaimana mungkin kamu bisa bertahan dalam zaman seperti ini kalau sebelum kamu berkompetisi dengan orang lain kamu sudah mengaku kalah terhadap diri sendiri seperti kondisi di atas?

Ada satu penelitian menarik yang dilakukan oleh Profesor Carol Dweck mengenai Growth dan Fixed Mindset. Menurut penelitian tersebut siswa dengan pola pikir growth mindset (pola pikir berkembang) sering kali lebih sukses, tidak hanya dalam studi mereka tetapi juga di kemudian hari dalam karier mereka. Pola pikir seperti ini yang mampu membuat kita menikmati tantangan dan menerima kegagalan.

Dilansir dari Thomas Edison State University, Carol Dweck pertama kali mengenalkan dua istilah pola pikir yaitu growth mindset dan fixed mindset lewat bukunya yang berjudul Mindset: The New Psychology of Success.

Dari buku tersebut, psikolog dari Stanford University tersebut menyebutkan bahwa growth mindset adalah salah satu kunci untuk membuka tingkatan tertinggi kapasitas seseorang.

Individu yang memiliki growth mindset adalah mereka yang akan selalu percaya bahwa talenta yang dimilikinya selalu dapat dikembangkan.

Pengembangan talenta tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan kerja cerdas dan mempunyai sikap mental positif.

Nah, berita buruknya antitesis dari growth mindset adalah fixed mindset. Contoh yang saya berikan di atas adalah contoh fixed mindset. Tidak ada yang salah dengan pola pikir tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun