Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kopi Susu

8 Mei 2021   17:45 Diperbarui: 8 Mei 2021   18:02 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ah, menikmati secangkir kopi susu hangat di kala waktu sahur hari ini membawa ingatan saya kembali ke 15 tahun yang lalu saat saya menikmati secangkir kopi susu di sebuah warung kopi langganan saya. Kopi susu yang tidak pernah gagal menyalakan asa dalam diri untuk tetap selalu yakin di setiap pahitnya kehidupan selalu ada hal manis yang bisa kita resap dan rasakan. 

Saya menikmati secangkir kopi susu sambil termenung melihat tumpukan amplop coklat yang berisi CV dan surat lamaran yang akan saya kirimkan melalui pos. Tumpukan usaha dan harapan yang entah sudah kesekian kalinya saya kirimkan.

Wangi kopi susu bercampur dengan wangi khas amplop coklat yang sudah saya siapkan dengan rapi dan harapan yang membuncah dalam dada “yang satu ini pasti dipanggil interview”. Harapan yang sudah lama selalu saya nyalakan kembali setiap saya mengirimkan lamaran.

Ingatan saya kemudian kembali ke momen dimana setiap hari sabtu dan minggu, saya selalu membeli koran kompas dengan sisa-sisa tabungan untuk melihat lowongan. Kompas edisi sabtu-minggu menjadi oase bagi saya dan juga mungkin jutaan fresh graduate lainnya untuk bisa bekerja.

Waktu itu saya selalu bertanya apa rahasia orang-orang yang bisa lebih dahulu mendapatkan pekerjaan dan berkarir. Saya selalu bertanya, hal apa yang saya tidak tahu dan tidak pahami dari proses mencari pekerjaan tersebut.

Satu hal yang saya pahami saat itu adalah saya merupakan bagian dari sebuah "universe" besar yang isinya bukan hanya soal harapan saya semata. Di dalamnya ada harapan dan ekpektasi perusahaan dan ekspektasi calon-calon atasan saya. Saya sadar untuk bertahan, saya harus menjadi bagian atau setidaknya irisan kecil dari "universe" tersebut.

Nostalgia tersebut mendadak terhenti Ketika sebuah notifikasi di layar handphone saya muncul dari sebuah platform yang judulnya “Two Principles on Which You Can Build a Solid Career”. Secara reflek saya pun langsung membuka aplikasi tersebut dan mulai membaca.

5 Menit berlalu setelah saya membaca artikel tersebut, saya pun tersenyum dan membayangkan seandainya saya membaca artikel ini 15 tahun yang lalu, mungkin saya tidak usah menunggu 6 bulan untuk mendapatkan pekerjaan pertama. Betapa mudahnya dua hal tersebut dilakukan tapi pada kenyataannya tidak semua orang bisa melakukan. Dua hal yang sebenarnya merupakan esensi dari hidup itu sendiri.

Dua hal tersebut yang pertama adalah “Respect” dan yang kedua adalah “confidence”. Respek terhadap diri kita sendiri dan orang lain itu memang satu fondasi yang tidak hanya membantu kita mendapatkan pekerjaan, hal ini juga fondasi utama dalam berkarir dan meniti jalan terjal ekspektasi dan harapan.

Respek yang kita bangun dengan selalu menyeimbangkan hak dan kewajiban dan respek terhadap orang lain misalnya bisa kita mulai dengan tidak pernah terlambat saat menghadiri undangan interview atau tidak pernah melewatkan deadline pekerjaan.

Respek untuk menghargai ketika tidak ada panggilan proses berikutnya yang berarti memang pekerjaan tersebut belum cocok dengan kita dan respek kepada Tuhan yang telah mengatur jalan hidup kita ke arah yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun