Sebagai seorang mahasiswa, saya merasa tulisan ini menarik karena menunjukkan bahwa pelantikan Gus Irfan dan Dahnil bukan sekadar pergantian pemimpin, melainkan ujian bagi pemerintah untuk benar-benar memperbaiki penyelenggaraan layanan Haji dan Umrah. Penulis berhasil menggambarkan tingginya harapan masyarakat terhadap perubahan dalam tata kelola dan peningkatan keterbukaan di Kementerian Haji dan Umrah.
Namun, menurut saya tulisan ini masih memerlukan fakta nyata agar argumen dan harapan yang disampaikan menjadi lebih kuat. Misalnya, bagaimana tingkat kepuasan para jemaah selama ini, atau masalah utama apa yang sering mereka hadapi di lapangan. Sebagai pembaca muda, saya juga berharap perubahan yang dibicarakan tidak hanya bersifat simbolis, tetapi benar-benar dapat dirasakan oleh para jemaah melalui pelayanan yang cepat, transparan, dan adil.
Secara keseluruhan, tulisan ini membantu saya memahami bahwa memperbaiki urusan keagamaan tidak cukup hanya dengan mengganti orang, tetapi juga membutuhkan perubahan sistem yang berpihak kepada masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI