Mohon tunggu...
nanda ahmad asrori
nanda ahmad asrori Mohon Tunggu... mahasiswa

menjadi lebih baik tidak harus dimata orang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

kehidupan adalah pelajaran

29 Januari 2025   22:24 Diperbarui: 29 Januari 2025   22:24 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

assalamualaikum wr.wb

 hallo semuanya, Saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman saya, Yang menurut saya menjadi pelajaran yang berarti bagiku.

singkatnya saya adalah anak yang lahir dan besar di Lampung, saya menempuh pendidikan SMP dan SMA di pondok pesantren Al manshuriyah yang tepatnya ada di Lampung. disana aku menemukan banyak teman beragam dari yang menengah keatas menengah kebawah bahkan pas-pas an.

  Al manshuriyah adalah pondok yang kecil dengan berjuta cerita dengan metode memasak masih menggunakan kayu bakar memasak sayur dari tumbuh-tumbuhan yang di tanam sendiri, Kami belajar banyak hal disana tidak hanya agama namun lebih-lebih yang lainnya.

aku mempunyai beberapa sahabat yang cukup dekat salah satunya sebut saja Mbelong (nama samaran) dia adalah kawan seangkatanku, dengan rasa hormat ku saya katakan dia lahir dengan keluarga yang menengah kebawah, ya aku belajar dari berbagai banyak hal dari dia, Mbelong ditinggal ibunya waktu dia umur 4 tahun, dikarenakan keluarganya kurang mampu akhirnya dia diurus oleh kakak pertamanya namun ekonomis tidak jauh dari keluarga ayahnya, sosok mbelong sudah mulai bekerja ketika usianya beranjak kelas 5 SD, Dia adalah sosok anak kecil yang gigih, Saat itu mbelong bekerja sebagai kuli di pertambangan pasir yang kebetulan tempat tinggalnya dekat dengan penggalian pasir, ya tidak seperti anak kecil pada umumnya, yang bisa bermain menikmati masa kecilnya, Seusai sekolah mbelong harus menuju tempat kerjanya dan pulang larut sore, Mbelong hanya bisa tersenyum dengan rasa lelah nya sembari duduk diatas mobil pasir yang mengantar nya pulang dengan keringat yang mengujur dia selalu melambaikan tangan pada teman-teman sebayanya yang sedang menikmati sore hari dengan bermain kelereng.

Menyikapi keluarga kakak pertamanya mengalami krisis ekonomi mbelong selalu mengulurkan upah nya yang tak seberapa itu kepada keluarganya, Mbelong tidak pernah berberat hati. Singkatnya waktu dia menginjak pendidikan SMA, mbelong masuk ke pondok pesantren almanshuriyah, Mbelong sudah terbiasa hidup dengan kegigihan yang menjadikan nya selalu membantu pembangunan pondok dengan saya dan teman-teman saya yang lain.

mungkin setelah bertemu dengan dia hidupku menjadi lebih indah  dan mudah bersyukur, selain gigih mbelong adalah sosok humoris dan selalu mengingat siapapun orang yang pernah membantunya dia juga sosok pemimpi yang hebat, Kebetulan aku dan dia satu asrama  biasa sebelum tidur kami membicarakan sebuah mimpi-mimpi yang selalu dibesitkan dalam doa. Hampir disetiap malam, Sebelum tidur kami berdialog

Mbelong: nda besok kalo aku sukses kamu butuh apapun datang aja, apalagi kalo seumpama almanshuriyah butuh apapun material atau apa aku bakal kasih deh, aku jamin deh anak-anak almanshuriyah ga bakal kelaparan lagi kaya kita, Ya mau gimana lagi  kita harus ngalah soal jatah makan sama adik" kelas.

Aku: amin semoga apa yang di hajatkan bisa jadi kenyataan,tapi kayanya aku duluan si long yang sukses wkwk telfon aja nanti kalo manshuriyah butuh apa-apa.

Mbelong: nanti kalo kita sukses terus aku main kerumahmu, Aku bakal bilang ke anakku, eh minta uang pakde nanda itu uang nya banyak wkwk.

singkatnya seperti itu setiap malam dan dilanjutkan tidur melepas lelah untuk esok hari, ya karna pondok kami ini sangat sederhana jadi banyak yang harus kita lakukan seperti menjadi kuli bangunan,mencari kayu bakar,mencari sayur,kadang pun memancing ikan wkwk, Oh tapi kami selalu menaati peraturan pesantren dengan melakukan kegiatan semestinya yaa..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun