Di negara manapun termasuk Indonesia, pendidikan adalah hal yang penting. Pendidikan terbaik akan menghasilkan calon penerus bangsa yang handal dan menjadi penyokong kemajuan suatu bangsa. Saat ini sistem pendidikan di Indonesia menerapkan sistem pendidikan Nasional yaitu "wajib belajar 12 tahun" yakni 6 tahun Sekolah Dasar (SD), 3 tahun Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 3 tahun Sekolah Menengah  Atas (SMA). Sistem pendidikan ini dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan proses edukasi yang efektif dan efisien.
Semakin berkembangnya zaman, berpengaruh sangat besar pada sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Bahkan, sistem pendidikan di Indonesia sudah berganti sebanyak 11 kali kurikulum sejak tahun 1947. Dibandingkan dengan negara lain, penetapan kurikulum yang ada di Indonesia sedikit berbeda. Pemerintah Indonesia harus membuat perencanaan yang tepat agar kurikulum yang nanti akan digunakan dapat diterima dan sesuai dengan para peserta didik.
Sekarang ini, kurikulum yang digunakan oleh Indonesia adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 meliputi aspek sikap dan perlaku, aspek pengetahuan serta aspek keterampilan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Faktor utama yang menyebabkan negara Indonesia belum menjadi negara maju adalah karena sistem pendidikannya. Jika disimpulkan kualitas pendidikan di Indonesia memang masih kurang dan tidak jauh berbeda dengan negara berkembang lainnya.
Pemerintah dan masyarakat menjadi pihak yang mempunyai peran penting dalam kemajuan sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Pemerintah mengelola dan mengendalikan sistem pendidikan secara nasional.Â
Sedangkan masyarakat, turut ikut andil dalam hal penyelenggaraan pendidikan yaitu dalam penyelenggaran sekolah, keluarga, dan bagian pendidikan non formal lainnya. Guru juga mengambil peran paling banyak dalam hal mengajar dan mendidik para generasi muda agar memiliki keahlian dan potensi di masa depan nanti.
Di masa pandemi yang terjadi saat ini, tidak hanya sistem perekonomian yang terkena dampak tetapi juga proses belajar-mengajar perserta didik pun ikut terkena dampak. Bertambahnya kasus Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah menetapkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau sering disebut juga dengan daring (dalam jaringan) sebagai ganti sekolah tatap muka (offline).Â
Dengan bantuan teknologi proses pembelajaran peserta didik tetap dapat terlaksana walaupun kurang efektif dibandingkan dengan sistem pembelajaran secara langsung. Selama PJJ berlangsung peran orang tua sangatlah penting untuk mendampingi para peserta didik belajar dari rumah.
Melalui media internet keberlangsungan PJJ dapat berjalan dengan baik. Beberapa sekolah bahkan menggunakan media televisi maupun youtube. Namun, tetap saja ada kendala yang terjadi dikarenakan adanya pembelajaran online ini.Â
Di beberapa daerah di Indonesia masih banyak yang belum memiliki akses internet dan keterbatasan kuota untuk mengakses aplikasi online.Â
Sehingga, proses pembelajaran ini tidak dapat terlaksana dengan baik, pemerintah pun memberikan bantuan dengan di bagikannya kuota gratis bagi murid dan mahasiswa yang memiliki kendala kuota untuk mengakses materi pembelajaran dan aplikasi online.Â
Tidak selalu negatif, dampak akibat Covid-19 ini juga membawa pengaruh positif bagi sistem pendidikan Indonesia. Salah satunya dikarenakan semua materi dan pembelajaran harus diakses secara online sekarang semakin banyak muncul aplikasi belajar online yang bisa dimanfaatkan oleh para perserta didik secara gratis. Selain itu, sekarang internet juga menjadi sumber informasi yang positif terutama dalam belajar karena digunakan untuk mengakses buku paket secara online.