Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sikap dan Perilaku Anti Koruptif pada ASN

24 Juni 2021   08:15 Diperbarui: 20 Agustus 2021   13:55 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels.com/monstera

Aparatur sipil negara (ASN) identik dengan mengemban tugas demi kepentingan orang banyak. Tak jarang dalam beraktivitas, pihak ASN kerap melakukan pelanggaran bahkan menjadi tertangkap tangan. 

Namun, terkadang citra ASN sebagai panutan masyarakat di ambang kehancuran, oleh karena ulah sebagian oknum. Hal ini karena adanya temuan penyimpangan dari tugas kepercayaan secara individu maupun team. Perilaku ASN tersebut mencemarkan reputasi pegawai pemerintah lainnya sebagai ancaman bagi bangsa dan negara. 

Lihat juga Undang Undang RI no 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan PP nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin ASN. Disebutkan bahwa perlu dibangun ASN yang memiliki integritas, profesional, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. 

Penulis sudah merangkum beberapa sikap dan perilaku ASN yang menjurus ke koruptif. Yuk, simak apa saja yang menjadi sikap dan perilaku koruptif tersebut. 

1. Tepat waktu

Mengatur waktu sangatlah penting bagi para ASN, adanya keterlambatan, mutlak berdampak  pada terhambatnya penyelesaian tugas. Datang dan pulang tepat waktu bagi seorang ASN merupakan langkah awal dalam menunjukkan sikap anti korupsi yang merugikan negara. Siapa saja yang suka telat datang ke kantor?

Ternyata, perilaku tersebut termasuk dalam tindak korupsi. Hal ini bisa mengindikasikan kamu ASN yang tidak berkarakter, apalagi jika mempunyai kebiasaan datang tidak on time.  Manajemen waktu seefektif dan efisien mungkin, tidak ada kata terlambat, berubah menjadi lebih baik. Ayo, mulai dari sekarang!

2. Menyelesaikan tugas dengan baik 

Tanggung jawab terhadap amanat merupakan nilai plus bagi seorang ASN. Ketepatan waktu dan mutu pekerjaan adalah bentuk tanggung jawab dan loyalitas ASN terhadap bangsa dan negara. ASN yang memiliki tanggung jawab pastinya akan mengerjakan tugas- tugas dengan sempurna. 

Ingat, penilaian atasan bukan hanya sekadar dari hasil tugasmu saja, melainkan perilaku dan sikapmu dalam menyelesaikan tugas-tugas tak luput dari pengamatan dan evaluasi atasan. Hal ini menjadi poin penilain integritas dan loyalitas ASN. 

Ciri-ciri tugas yang diselesaikan dengan baik, adalah siap tepat waktu, proses pengerjaan menurut prosedur, sesuai dengan kebutuhan dan disepakati bersama oleh unit terkait .

3. Tidak masuk kerja tanpa izin

Tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan, ini mencerminkan karakter seorang ASN tidak jujur dan tanpa berkomitmen. Tindakan bolos seperti ini segera dijauhkan, biasakanlah berlaku benar tetapi bukan membenarkan kebiasaan salah. Mengabaikan pekerjaan cenderung membuat lumpuh sistem bahkan mengganggu schedule yang telah di planning sejak awal.

Bayangkan, bila kamu tidak masuk kerja sementara ada tugas penting harus segera diselesaikan, tentunya akan membuat atasanmu kewalahan dalam menyiasatinya. Semestinya jika ada konfirmasi lebih awal sangat memudahkan pendelegasian tugas dan terkoodinir dengan baik.. 

Situasi demikian memperoleh sanksi disiplin yang terakumulasi di setiap akhir tahun, jangan berbangga hati dulu jika lolos dari sanksi ini. Nah, bagi kamu yang sering izin tanpa pemberitahuan lebih awal, menjadi self reminder. Jika memang berhalangan, sebaiknya bisa mengirim SMS atau menelepon atasan langsung, gampang kan? Mulailah membenahi diri dari hal yang dianggap sepele.

4. Menjadikan inventaris kantor menjadi milik pribadi

Setiap ASN wajib menjaga aset negara, tidak menggunakannya semena-mena demi kepentingan pribadi. Oleh sebab itu setiap ASN yang mengelola milik negara wajib memelihara sebaik mungkin, dan menghindari penyalahgunaan barang-barang tersebut. 

Penyalahgunaan ini merupakan tindakan tidak terpuji dan merupakan tindakan koruptif. Bagaimana menjadi sosok pemimpin adil di masa depan, jika lebih mementingkan keuntungan pribadi? Bijaklah dalam menyikapi sebuah prioritas yang mendominasi kepentingan.

5. Pemberian hadiah atau imbalan di kantor 

Dalam melaksanakan tugas ASN berorientasi pada pengguna jasa yang mengharapkan berbagai kemudahan secara instan. Asalkan jangan melakukan penyimpangan prosedur. Budaya kearifan lokal acapkali menjanjikan imbalan atau hadiah secara tanpa sadar justru menjurus ke arah gratifikasi. Beberapa ASN lebih cenderung terjebak dengan materi semata yang berujung malapetaka. Serangan lobi dan advokasi intens lebih memuluskan jalan yang mereka inginkan. 

Jangan sampai benih-benih korupsi tumbuh subur di dalam tubuhmu hanya karena ketagihan menikmati imbalan bersyarat. Ini salah satu cara memberantas korupsi meskipun sejak dulu telah mendarah daging dan mengakar di bumi tercinta ini. Kalau bukan memulai dari sekarang, lantas kapan lagi kita berharap sebagai panutan generasi penerus bangsa. 

Nah, itulah lima perilaku koruptif yang bisa kamu hindari sebagai  ASN. Jangan sampai perilaku tersebut menjadi suatu kebiasaan yang diwariskan ke anak cucu. Berpegang teguhlah pada pendirian dan integritas. Semoga kita dapat menjauhkan diri dari sikap perilaku tersebut, ya!          

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun