Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menguak Rahasia Jatuh Cinta pada Pasangan

1 Januari 2021   00:00 Diperbarui: 1 Januari 2021   00:08 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Nanda Nuriyana

"Keluarga pada dasarnya terbentuk karena hadirnya perkawinan pria dan wanita." ~Sigmund Freud

Berdasarkan yang dikemukakan oleh para ahli, Penulis mencoba menguraikan arti sebuah keluarga adalah tempat bermuara kasih sayang sepasang suami istri. Dimulai dari pernikahan senantiasa dihiasi gairah sepasang kekasih, yang memadu cinta. Masa di mana penuh ketajaman panah asmara diiringi gejolak darah muda berpaut rasa, hingga melabuhkan cinta sejoli yang sedang dimabuk kepayang.

Rasanya begitu indah selaksa madu yang manis di awal dan akan terasa kecut ketika sudah jenuh dalam kebersamaan. Seiring waktu yang kian memudar, bahkan seperti tiada mengenal sosok yang pernah kita cintai. Oleh karena itu, dibutuhkan kepekaan adanya rambu-rambu kemesraan hingga sampai nanti menua.

Lamanya masa sebuah perkawinan bukanlah jaminan langgeng. Adakalanya, kita melihat kasus Pasutri yang bercerai di hari tuanya. Hal ini tampaknya wajar dalam kehidupan kita. Semakin bertambah usia maka akan terlihat perubahan sikap dan tingkah laku pasangan yang tidak stabil. Perasaan cinta dan sayang seolah mati tergerus oleh Zaman.

Terbentuknya sebuah fondasi kuat dalam keharmonisan  hubungan suami istri, akan berpengaruh terhadap kokohnya tiang rumah tangga. Cintai pasangan Anda, hindari ketegangan berlarut yang akan memicu ledakan bom waktu. Jangan pernah sekalipun bermain hati di belakang hingga akhirnya kesetiaan pun ikut tergadaikan.

Akankah mereguk manisnya cinta sampai di usia jelita? Sebuah perkawinan pasti ada gesekan memanas bak percikan api. Ibarat menyatukan dua kepribadian yang berbeda dalam suatu tempat hingga menuju keabadian.

Titik permasalahan muncul pada fase masa pernikahan seperti yang diungkapkan oleh beberapa pakar, bahwa dalam mengarungi biduk rumah tangga itu ada dua fase yang harus dilewati sepasang suami istri. Sebuah harapan jika mereka lulus dalam naik turunnya tabel kurva sebuah hegemoni pernikahan.

Merujuk yang pertama yaitu dimulai dari sebuah pernikahan yang sudah dijalani selama lima tahun. Jalinan pernikahan pada fase ini merupakan proses mencari jati diri dalam sebuah ikatan. Cara bersikap setiap pasangan juga berbeda. Kesabaran dalam menyatukan visi misi sebuah keluarga pun tidak sama. Jika lima tahun pertama lulus masa percobaan, akan berlanjut sampai fase berikutnya.

Merujuk yang kedua yaitu masa sepuluh tahun kedua adalah ujian berat pada pasangan suami istri. Kebosanan dan rutinitas menghantui perasaan yang tiada berkesudahan. Saat ini penting sekali menciptakan sebuah kolaborasi untuk saling menguatkan pasangan. Berbagi tugas sangat direkomendasikan dalam menjaga kekompakan sebuah bahtera.

Beberapa kiat-kiat menarik yang penulis himpun dari berbagai sumber untuk dijadikan rekomendasi pembaca. Sehingga hal-hal terkecil sekalipun, jangan sampai diabaikan. Binalah suasana hubungan baik bersama pasanganmu dengan memberikan kejutan kejutan kecil. Hindari beranggapan sesuatu yang mahal akan membuat pasanganmu bahagia, kecuali bagi penggerek alias matre. Menghadirkan suasana romantis kecupan mesra di kening, dan bisikan sayang akan membangkitkan gairah kenangan pasanganmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun