Menciptakan Ruang Kolaborasi yang Melampaui Tugas Harian: Strategi ini melibatkan perancangan proyek atau inisiatif yang secara sengaja membutuhkan kontribusi unik dari kedua generasi tersebut. Tujuannya adalah agar mereka tidak hanya bekerja di samping satu sama lain, tetapi bekerja dengan satu sama lain, mengakui kekuatan masing-masing. Ruang kolaborasi dapat diciptakan dengan mengintegrasikan keunggulan mereka:
Integrasi Kekuatan: Pasangkan Milenial (yang mahir dalam manajemen proyek dan stakeholder) dengan Gen Z (yang mahir dalam tool digital, analisis data cepat, dan tren media sosial) untuk memimpin proyek inovasi digital.
Reverse Mentoring: Dorong Gen Z untuk "melatih" Milenial dan senior dalam teknologi baru, media sosial, atau perspektif culture digital, sehingga Gen Z merasa dihargai sebagai expert.
Memimpin dengan Value-Based Recognition dan Fleksibilitas Inti: Strategi ini memastikan bahwa motivasi dan pengakuan yang diberikan selaras dengan nilai-nilai yang paling dijunjung oleh setiap generasi. Karena keduanya menghargai makna dan keseimbangan, manajer harus menjadikan kedua nilai ini sebagai inti dari reward system. Strategi value-based recognition mencakup:
Prioritaskan Well-being (Kesejahteraan): Tawarkan fleksibilitas waktu atau lokasi kerja sebagai standar, bukan pengecualian, dan akui hasil kerja mereka, bukan jam kerja mereka.
Pengakuan Publik yang Disengaja: Berikan pengakuan di forum yang relevan. Milenial mungkin menghargai pengakuan atas leadership di depan tim senior, sementara Gen Z mungkin menghargai pengakuan publik atas orisinalitas ide dan otentisitas kerja mereka.
Menjadi Leader yang Fleksibel dan Adaptif
Peran seorang manajer di era multi-generasi ini telah berubah menjadi kurator bakat dan fasilitator hubungan. Keberhasilan Anda tidak lagi diukur dari seberapa ketat Anda mengontrol, tetapi seberapa baik Anda memberdayakan setiap anggota tim untuk berkontribusi sesuai dengan kekuatan dan gaya mereka.
Dengan menerapkan strategi kepemimpinan yang personal, membangun platform untuk kolaborasi yang otentik, dan mengakui nilai inti yang dibawa oleh Milenial dan Gen Z, kita mengubah potensi gesekan menjadi sinergi yang eksplosif. Tim yang memahami cara memanfaatkan perbedaan adalah tim yang siap memimpin di masa depan.
Kembangkan Keterampilan Kepemimpinan Anda di Era Multi-Generasi
Memimpin generasi yang beragam, menuntut otentisitas, dan menghargai fleksibilitas memerlukan skill kepemimpinan yang adaptif dan toolset manajemen yang modern. Jika Anda ingin mendalami cara meningkatkan strategi komunikasi antar generasi, menguasai skill coaching yang memberdayakan, atau membangun tim yang agile dan inklusif, banyak program tersedia untuk membantu Anda. Banyak profesional yang menyediakan panduan mendalam untuk mengoptimalkan diri. Informasi lebih lanjut bisa ditemukan di lokal-media.com yang memiliki banyak program untuk mengupas tuntas pengembangan diri di bidang profesional dan kewirausahaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI