Ada dalam satu kesempatan saya mengobrol dengan seseorang, "saya lebih suka Batik asli, Mba". Awalnya saya mengira batik yang ia maksud adalah batik tulis, namun ternyata yang dimaksud adalah batik yang bermotif klasik.Â
Saya pikir tadinya hanya orang tersebut yang beranggapan batik asli adalah batik yang bermotif klasik, ternyata beberapa waktu kemudian, saya bertemu dengan beberapa orang yang beranggapan sama.
Hmm.. akhirnya saya cari tahulah, memang batik asli itu mesti yang bermotif klasik? Bagaimana dengan batik yang motifnya lebih bervariasi, apakah bukan batik asli?
Saya pun belajar dari awal kembali, dimulai dari batik yang berasal dari dua suku kata, yakni "ba", dari kata amba, yang artinya lebar atau luas. Dan "tik", dari kata nithik, yang artinya membuat titik, yang kalau digabungkan pengertian batik adalah menghubungkan titik-titik menjadi gambar pada kain yang luas atau lebar.
Dalam salah satu jurnal tentang Batik, dijelaskan bahwa pengertian batik adalah menulis dengan lilin, dan biasanya menggunakan canting berukuran kecil, sehingga memberikan kesan orang yang sedang menulis titik-titik.Â
Dengan pengertian diatas, saya simpulkan bahwa batik merupakan suatu seni yang ditulis diatas helaian kain dengan menggunakan canting. Pengertian ini mengarahkan batik asli merupakan batik tulis.Â
Oke, bagaimana dengan batik cap dan batik printing? Gak asli dong?! Saya pun penasaran juga jadinya. Karena dalam lingkungan saya, ketika ada orang yang mengatakan batik printing sebagai tekstil, biasanya penjualnya akan merasa tersinggung.
Dilansir dalam Kompas.com, Tri Utomo, pemilik Omah Batik Ngesti Pandowo di Kampung Batik Semarang, menjelaskan bahwa batik kualitas utama merupakan batik buatan tangan, yakni ditulis dan dicap. Jadi kalau batik printing, dikategorikan sebagai kain print batik.
Ternyata batik asli mengarah pada batik yang motifnya dibuat dengan buatan tangan. Jadi batik tulis dan cap bisa dikategorikan dengan batik asli.