Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mental Bisa Menentukan Anda Kaya atau Miskin

15 Juni 2019   03:28 Diperbarui: 15 Juni 2019   04:12 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mental orang kaya dan miskin | Sumber : Koperasihaniva.com

Percayakah Anda faktor terbesar yang membuat Anda kaya atau miskin adalah mental?

Kaya atau miskinnya kita ternyata tidak terletak pada nasib, ataupun keturunan orang kaya. Hal yang paling berpengaruh besar dalam penentuan kaya atau miskinnya seseorang adalah mental.

Dilansir dari IDN Times, tanda kita bermental kaya antara lain tidak takut berinvestasi, tidak berhenti belajar dan mengembangkan diri, selalu optimis dengan apa yang kita tekuni, tidak pernah takut bermimpi setinggi mungkin, tidak pernah menutup diri dari dunia luar dan perkembangan zaman, pandai mengelola keuangan dan tidak boros, dan tahu kapan bekerja, beristirahat dan liburan.

Sedangkan mental orang miskin, menurut Jack Ma, adalah terlalu banyak kecurigaan dan negative thinking, terlalu banyak alasan, selalu banyak jawaban ketika diberi solusi tentang keuangan, tidak berani mencoba hal baru, selalu berharap, tetapi tidak pernah ada tindakan. Jack Ma pun mengatakan bahwa kejatuhan itu masih bisa bangkit kembali, sedangkan mental yang miskin itu akan selalu berada dibawah.

Saya hidup di lingkungan yang beragam, ada yang bermental kaya dan ada juga yang bermental miskin.

Ada seorang yang kaya raya, tapi hasil warisan, ia terbiasa dengan hidup serba enak, dan tidak pernah diajarkan orangtuanya untuk survive. Saya baru sadar ia adalah orang yang bermental miskin, karena hampir setiap hari pekerjaannya mengeluh, lebih senang bergosip daripada belajar untuk mengembangkan usaha orangtuanya, selalu curiga terhadap orang lain, dan selalu menghalang-halangi keinginan karyawannya untuk maju. Akibatnya usaha yang ia jalani hanya stuck ditempat, dan tidak pernah maju. 

Ada seorang yang sederhana, ia sebenarnya adalah anak orang kaya, tapi ia dilatih untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dengan cara berusaha. Ia selalu dididik untuk hidup sederhana, selalu ditanamkan dengan kalimat "harta bisa habis, ilmu pengetahuan dibawa sampai mati", maka ia menjadi orang yang rajin membaca buku dan berita, selalu mau tahu perkembangan baru, dan selalu menjalani seluruh up and down kehidupannya dengan optimisme. Ia selalu berusaha dan berusaha. Hasilnya, sekarang usaha dagang dia maju pesat, dan produknya pun sudah dikenal oleh para pebisnis batik.

Ketika kita selalu menanamkan mental miskin dengan hanya mengeluh, tapi tidak mau berkembang sama sekali, kemudian hanya bisa bilang "Enak ya orang kaya", hal tersebut tidak akan membawa kita kemana-mana, malah semakin terpuruk, bahkan ngusruk ke bawah.  Kita tidak tahu berapa jam orang kaya itu belajar dan berapa jam orang kaya itu bekerja sebenarnya, bagaimana usaha kerasnya ketika tidak sedang dalam jam kantor, berapa uang yang dulu dia pernah ditipu dan sebagainya.

Saya bisa mengatakan ini karena saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, Kakek saya sampai berumur 70 tahun, tidur hanya 2-3 jam saja. Setiap harinya beliau isi dengan banyak membaca buku dan utak-atik komputer, karena beliau sadar bahwa teknologi akan selalu berkembang dan maju, beliau ingin menguasainya walaupun sudah lanjut usia. Bahkan ketika beliau sakit keras, beliau masih menyempatkan waktu untuk terus membaca dan menonton berita.

Beliau sendiri pernah ditipu ketika bertransaksi dengan orang Nigeria, rasanya kasihan sekali saat itu, tapi beliau sama sekali tidak mau membiarkan dirinya terpuruk. Kakek saya semakin berusaha lagi untuk bangkit, pada akhirnya beliau mendapatkan kembali uangnya, bahkan bisa membantu ibu saya untuk menyekolahkan saya dan adik.

Saya sendiri yang jauh lebih muda, suka merasa malu bila berhadapan dengan almarhum Kakek saya, karena daya juangnya benar-benar sangat tinggi. Totalitas pada pekerjaannya pun sangat tinggi sekali. Ketika orang belum bangun, beliau sudah bangun dan sudah duduk manis di depan komputer, ketika orang lain sudah tidur pun, beliau masih berada di depan komputer mengerjakan pekerjaannya, sambil mencari ide baru untuk usahanya.

Saya masih suka mengeluh, dan bahkan bila ada uang lebih pun bisa belanja melebihi budget seharusnya. Dan ternyata hal ini merupakan salah satu ciri mental miskin. Tidak bisa mempergunakan uang secara efektif, dan tidak menerima perubahan keadaan. 

Banyak belajar dan berusaha agar menjadi kaya | Sumber : Jogloabang.com
Banyak belajar dan berusaha agar menjadi kaya | Sumber : Jogloabang.com
Sekarang ini kita sudah dipermudah dengan banyak akses untuk mengembangkan diri. Banyak buku-buku yang membahas tentang pengetahuan berbisnis, pengetahuan untuk berinvestasi dan sebagainya, bahkan banyak juga buku yang memotivasi kita untuk terus berkembang. Selain buku, sekarang sudah dengan mudah kita mencari informasi yang kita inginkan melalui mbah Google . Pergunakanlah media sosial yang ada di smartphone kita dengan lebih optimal untuk menambah pengetahuan.

Bila bosan membaca, sekarang sudah banyak motivator mengenai perkembangan diri dan keuangan melalui YouTube Channel, seperti Merry Riana, Tung Desem Waringin, Chandra Putra Negara dan masih banyak lagi. Kita bisa dengan mudah search, tanpa harus banyak membaca. Cukup merem melek mendengarkan motivasi dan pengetahuan dari mereka. 

Setelah mengetahui semua perkembangannya, maka lakukanlah apa yang dilakukan si mental orang kaya. Do it ! jangan biarkan kekhawatiran dan pertimbangan kita akhirnya menghalangi kita untuk maju. Karena itu yang saya alami, saya dibiasakan untuk waspada, alih-alih waspada pada akhirnya selalu khawatir, akibatnya tidak maju-maju. Baru belakangan saja saya berusaha mendobrak zona nyaman, dan saya kaget ternyata tidak sesulit apa yang saya khawatirkan. Rasa optimisme lah dan tekad yang akan terus membantu dan mendorong kita untuk maju. 

Jadi latihlah mental kita untuk selalu menjadi mental orang kaya, mau belajar, mau berusaha, tidak banyak mengeluh, optimis, rasa mau maju, tidak banyak khawatir dan mempertanyakan kemungkinan. Tontonlah tontonan yang membuat kita termotivasi untuk maju, dan memberikan pengetahuan dalam diri kita. Tentu nasib kita berubah.

Takdir di tangan Tuhan, tapi garis nasib ada di tangan kita. 

Bila kita hari ini berusaha, tapi belum ada hasil, tetaplah optimis dan berusaha, karena kesuksesan selalu perlu waktu dan proses. Kalau belum apa-apa sudah putus asa dan mengeluh, seperti mental orang miskin, mungkin Tuhan mau memberikan rezeki juga bingung, karena sepertinya tidak adil bagi orang yang sudah berusaha bekerja dan belajar dari pagi sampai malam, bahkan sampai ke pagi lagi..

Dan ingatlah, gaji setinggi apapun, bila kita tidak memiliki mental orang kaya, maka uang pun akan habis begitu saja, istilahnya kantong kita seperti media perantara saja antara perusahaan yang memberikan kita gaji dengan tempat shopping. Selalu ludes di akhir bulan.

Mari kita tanamkan mental orang kaya dalam diri kita, niscaya rezeki pun akan lebih lancar menghampiri kita.

Salam hangat

Referensi

https://www.idntimes.com
https://www.youtube.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun