Mohon tunggu...
Dwi cahyo
Dwi cahyo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gerakan Literasi Budayakan Akal Sehat

23 April 2019   17:13 Diperbarui: 23 April 2019   17:42 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siro moco adalah salah satu akun bisnis toko buku online yang bertujuan membidik pasar yang sedang beredar. Dia merupakan satu langkah yang diambil oleh salah seorang pemuda untuk memulai usaha dan proses menyebar benih literasi di sekitarnya. Bisnis ini masih sangatlah muda dikarenakan hanya bersifat reseller belaka. Dengan bermodalkan sekumpulan kata dan beberapa orang yang dikenalnya, dia berani untuk memberikan pelayanan yang semampu mungkin untuk dipersembahkan pada patner literasinya.

Apakah pemuda ini sedang hanya mencari keuntungan belaka dengan memanfaatkan lingkungan disekitarnya ?. Ataukah dia hanya mengisi kekosongan hati dan pikirannya karena mendapatkan kegagalan dalam hal lain ?, Sehingga dia mencari kegiatan dengan berjualan buku secara online. Sebelum semakin banyak pertanyaan, mari kita cari tau bagaimana sebenarnya yang terjadi. 

Bisnis ini dirintis sejak pemuda tersebut merasa belum bisa menjadi penikmat buku sejati. Pemuda tersebut masih berusaha mengenal literasi lebih mendalam. Dia menemukan beberapa paradigma yang terjadi di lapangan, antara lain :

  1. Banyak pembaca tapi tidak tau apa yang harus dibaca.
  2. Kebutuhan mahasiswa ( pemuda ) masih banyak yang harus dipenuhi.
  3. Banyak penulis yang kurang sumber bacaannya, sehingga mereka hanya menulis sesuai sudut pandang seadanya.
  4. Lingkungan literasi yang kurang membudidaya di kalangan pemuda.
  5. Tersebarnya buku berbasis pdf dan cetakan kualitas seadanya.

Sebenarnya masih banyak paradigma yang terjadi yang menghambat generasi penerus bangsa berkembang. Perkembangan mereka telah dipengaruhi oleh faktor eksternal yang sebenarnya bukan jati dirinya sendiri. Untuk itu sangat diperlukan inovasi dan kreativitas dari mereka yang sudah merasakan dampak yang nyata. Karena kesadaran bukan untuk menyalahkan mereka yang belum sadar, akan tetapi perlu tindakan nyata (Ibda' Binnafsik) . Pemuda renta pemilik alun tersebut hanya bisa berpendapat "Jika dia belum bisa menjadi penikmat buku sejati, izinkanlah dia menjadi perantara kepada buku untuk menemukan pembaca sejatinya". 

Malang, 23 April 2019

Gubuk kecil dalam jiwa renta literasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun