Figur yang famous hadir dalam cerita 1001 malam, penyair, cendekia, dan 'Alim bersahaja.
Dialah Abu Nawas atau Abu Nuwas. Di juluki dengan Nuwas karena rambut yang ikal. Yah, Nuwas artinya ikal. Sedangkan nama aslinya adalah Abu Ali al Hasan bin Hani al Hakami.
Beliau hidup di masa Khalifah Harun ar Rasyid, salah satu Khalifah Dinasti Abbasiyah. Pembawaannya yang sederhana tidak menjadikan penghalang khalifah untuk menjadi dekat dengannya.
Kerap kali khalifah dibuat speechless dengan kecerdikannya dalam menghadapi problem yang dihadapinya. Memang, Abu Nawas adalah rakyat biasa, namun memiliki kecerdikan akal, cendekia, seorang sufi, dan dalam ilmu agamanya.
Buah kecerdikannya memang terkadang menggelitik, namun itu bukan melawak. Itulah pembawaannya yang ternyata memiliki keunikan dalam menyelesaikan perkara yang dihadapi. Tidak terduga.
Bagaimana tidak,
Entah apa yang terjadi. Suatu ketika seseorang menantangnya apakah dia berani memantati wajah baginda Raja tanpa membuat Raja marah. Dia berpikir, apa yang perlu ditakuti di dunia ini.
Hanya Tuhan saja yang pantas di takuti. Jadi Abu Nawas menerima tantangan itu. Abu Nawas pun berpikir, bagaimana cara supaya ia berhasil memantati raja dengan tanpa membuatnya marah. Membuat marah orang adalah dosa. Beberapa kali ia memutar otak.
Kebetulan, ada event tertentu di kerajaan yang disitu juga dihadiri paduka Raja. Ia juga akan menghadiri acara itu. Tetapi ia merasa jika hari ini ia akan telat datang sebab belum menemukan ide bagaimana cara menyelesaikan tantangan itu.
Sedangkan ia pasti akan diejek teman yang tadi memberinya tantangan jika Abu Nawas tidak berhasil menyelesaikannya.